URnews

Kritik Penyekatan di Suramadu, Warga Madura Geruduk Balai Kota Surabaya

Nivita Saldyni, Senin, 21 Juni 2021 14.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kritik Penyekatan di Suramadu, Warga Madura Geruduk Balai Kota Surabaya
Image: Koalisi Masyarakat Madura Bersatu demo di depan Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021). (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Surabaya - Ratusan warga Madura yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu berbondong-bondong mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021) siang. Mereka berdemo dan menyampaikan beberapa tuntutan.

Ahmad Annur, koordinator aksi mengatakan sikap warga Madura ini bukan tanpa alasan. Mereka merasa beberapa kebijakan yang dikeluarkan Eri Cahyadi sejak melonjaknya kasus COVID-19 di Bangkalan dinilai tak memikirkan dampak yang dirasakan warga Madura.

 "Sejak 6 Juni 2021 lalu, masyarakat Madura dipasung melalui kebijakan penyekatan dan Swab Antigen di Suramadu setiap hari. Hal itu bentuk respon wali kota Surabaya melihat lonjakan COVID-19 di Bangkalan yang semakin tinggi. Bahkan, pemerintah kota Surabaya meminta kepada Bupati Bangkalan agar tidak membiarkan atau melarang warganya masuk ke Surabaya tanpa swab," ungkap Ahmad dalam keterangan resminya.

Mereka menilai Eri hanya ingin melindungi warga Surabaya, tanpa melihat dampak yang dirasakan oleh warga Madura khususnya di sektor ekonomi.

"Kami menilai, kebijakan penyekatan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya ini merupakan kebijakan prematur. Seharusnya, Eri Cahyadi melakukan koordinasi dulu dengan pimpinan daerah lainnya, utamanya Bangkalan dan Pemprov Jatim, sebab wabah COVID-19 ini bukan hanya terjadi di Bangkalan dan Surabaya, sehingga penanganannya perlu bersifat kolaboratif," jelasnya.

"Strategi tracing yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya harus tepat sasaran, jangan sampai terkesan tebang pilih apalagi mendiskreditkan masyarakat Madura dengan cara melakukan swab antigen di Suramadu," imbuhnya.

Untuk itu, mulai hari ini, Koalisi Masyarakat Madura Bersatu meminta Pemkot Surabaya khususnya Eri Cahyadi untuk mengubah strategi tracing yang di lakukan di Suramadu. Mereka juga minta agar tes swab antigen di Suramadu dihentikan.

Mereka juga menuntut, tes swab antigen dialihkan ke tempat-tempat kerumunan di Surabaya yang sangat berpotensi adanya penyebaran COVID-19. Termasuk juga warga yang mau masuk kantor di Surabaya.

"Sebab berdasarkan penelusuran kami, di tempat-tempat ini tidak ada tracing, padahal yang sangat berpotensi terjadinya penularan di tempat tersebut. Silahkan lakukan swab antigen di tempat masing masing bair tidak mengganggu aktifitas perjalanan di Suramadu," tutupnya.

Sementara itu, pantauan Urbanasia di lapangan massa aksi sudah tiba di Balai Kota Surabaya sekitar pukul 11.30 WIB. Namun hingga saat ini mereka masih bertahan dan menunggu Eri Cahyadi keluar untuk menemui mereka.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait