URnews

Kronologi Keluarga Pasien Aniaya Perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang

Nivita Saldyni, Jumat, 16 April 2021 16.25 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kronologi Keluarga Pasien Aniaya Perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang
Image: Tangkapan layar dari video @Palembang.Update/instagram

Palembang - Sebuah video yang menunjukkan aksi penganiayaan keluarga pasien terhadap seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang viral di media sosial, Jumat (16/4/2021). Berdasarkan keterangan yang beredar, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (15/4/2021) siang. 

Detik-detik penganiayaan perawat oleh keluarga pasien itu pun kini sudah tersebar ke berbagai platform media sosial. Video itu pun diposting oleh akun Instagram @palembang.update pada Jumat siang.  

"Kronologis : diduga perawat melakukan sedikit kesalahan pada pasien, dan keluarga pasien marah sehingga menganiaya perawat tersebut," tulis akun Palembang Update di Instagram.

"Atas perbuatan tersebut perawat melaporkan perbuatan itu ke pihak polisi," imbuhnya.

Setelah ditelusuri ternyata benar. Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah pun membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Bahkan perawat yang bersangkutan telah membuat laporan polisi bernomor LP/682/IV/2021/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel pada Kamis (15/4/2021) pukul 16.50 waktu setempat.

"Laporan sudah diterima dan selanjutnya akan diteruskan ke Satreskrim untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Abdullah kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Sementara itu berdasarkan informasi yang Urbanasia dapat dari berbagai sumber, kejadian berawal saat pelaku penganiayaan yang merupakan ayah pasien meminta perawat yang bersangkutan datang menemuinya. Mendengar permintaan tersebut, perawat itu pun langsung datang ke kamar pasien ditemani dengan dua orang perawat lainnya sebagai saksi.

Sesampainya di kamar pasien, ayah pasien itu meminta saksi untuk meninggalkan perawat yang bersangkutan. Mereka meminta perawat ditinggalkan sendiri di kamar tersebut. 

Namun perawat lainnya yang ikut menemani itu enggan meninggalkan temannya. Kemudian ayah pasien itu menanyakan bagaimana cara perawat yang bersangkutan melepaskan infus di tangan anaknya.

Pada laporan kepolisian yang dibuat sang perawat, saat ia hendak menjawab tiba-tiba pelaku yang merupakan ayah pasien itu langsung menampar muka bagian kirinya. Kemudian perawat lain yang ikut menemani di lokasi kejadian pun langsung berusaha menengahi dan melindungi perawat tersebut.

Namun aksinya tak berhenti sampai di situ. Ayah pasien ini kembali mendekati para perawat tersebut dan sekali lagi memukul muka perawat itu dengan tangan kanannya. Hal ini pun menimbulkan keributan hingga petugas keamanan datang dan berusaha melerai. 

Perawat yang menjadi saksi pun mengaku meninggalkan lokasi sejenak untuk meminta pertolongan. Namun saat kembali ia mengaku melihat temannya yang menjadi korban kekerasan keluarga pasien itu sudah berlutut di depan pelaku. Bahkan pelaku sempat menendang perut korban.

Melihat hal tersebut, perawat yang ada di lokasi berusaha membawa keluar korban. Namun pelaku tak membiarkan mereka keluar hingga sempat menjambak rambut korban.

Dalam video yang beredar di internet, korban tampak berhasil keluar setelah ada seorang pria berbaju abu yang mengaku sebagai polisi. Ia datang untuk melerai aksi tersebut.

Sementara dari laporan polisi yang dibuat korban, akibat kejadian ini ia mengalami luka-luka berupa memar di bagian mata kiri, bengkak di bagian bibir, dan sakit di bagian perut atas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait