Beautydoozy

Kulit Sensitif? Bisa Jadi Ini Alasannya!

Kintan Lestari, Kamis, 29 September 2022 13.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kulit Sensitif? Bisa Jadi Ini Alasannya!
Image: Ilustrasi kulit sensitif. (Freepik/doucefleur)

Jakarta - Ada beberapa jenis kulit yang kalian pasti familiar, di antaranya kulit kering, berminyak, kombinasi, dan kulit sensitif. Untuk jenis kulit yang terakhir, banyak pengalaman yang tidak enak dialami pemilik kulit ini. Sering iritasi, kemerahan, mengalami gatal, perih, dan masih banyak lagi keluhan lainnya. 

Kira-kira kenapa ya pemilik kulit sensitif tuh kulitnya reaktif banget? Pakai produk baru yang kandungannya nggak gentle, kulit langsung merah, gatal, atau bahkan perih. Daripada penasaran, yuk kita langsung tanya ke ahlinya yakni dr Andina Bulan Sari Sp.KK.

"Kulit sensitif itu sampai saat ini masih bukan diagnosis penyakit, tapi suatu sindrom atau kondisi kulit yang ditandai dengan adanya sensasi tidak nyaman, yang biasa dideskripsikan pasien seperti stinging (tersengat), terbakar (burning), nyeri (pain), bisa juga itching (terasa gatal), ataupun tingling seperti kesemutan sebagai respons yang stimulusnya tuh normal," ujar dr Andina di sebuah acara yang berlangsung di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2022).

"Sensitive skin ini bisa mengenai area tubuh mana pun, tapi memang yang paling sering adalah wajah karena wajah yang paling sering kontak dengan berbagai bahan kimia. Bagian yang juga sering adalah kulit kepala dan juga tangan. Istilah lain sebenarnya banyak, ada reaktif, overactive, intolerant, irritable, tapi memang yang paling popular itu adalah sensitive skin," sambungnya lagi.

Adapun dipaparkan dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Omni Pekayon tersebut, kulit sensitif terjadi pada umumnya karena beberapa gangguan dalam kulit, salah satunya gangguan pada skin barrier.

"Secara patofisiologis, orang dengan kulit sensitif ada gangguan pada barrier kulit atau sawar kulit. Kulit bagian paling atas disebut dengan lapisan epidermis. Pada orang dengan kulit sensitif ternyata lapisan epidermisnya itu lebih tipis dibanding yang tidak sensitif. Kemudian sel-sel yang menyusun lapisan paling luar dari epidermis yaitu stratum corneum, itu juga renggang. Akibatnya dia lebih mudah kemasukan bahan-bahan dari luar," jelasnya.

"Kemudian di lapisan antara sel-sel stratum corneum itu ada lapisan lipid, nah lipid di kulit sensitif itu berbeda. Kalau di kondisi normal lipid intraselular didominasi oleh ceramide, kolestrol, kemudian asam lemak bebas. Sedangkan pada orang dengan sensitive skin komposisinya berubah, di mana ceramide-nya lebih rendah. Akibatnya, stabilitas dari sel kulitnya terganggu," sambungnya lagi.

Selain adanya gangguan pada skin barrier, kulit sensitif rupanya juga ada kaitan dengan mikrobioma dalam kulit serta serabut syaraf di dalam kulit.

"Sensitive skin juga dikaitkan dengan gangguan keanekaragaman microbiome, di mana didominasi oleh satu jenis bakteri tertentu. Akibatnya, bahan iritan atau alergen dari luar mudah masuk. Ditambah lagi kelembapan alami dari kulit kita lebih mudah hilang atau yang dikenal dengan istilah transepidermal waterloss. Pada kulit sensitif ternyata ada juga gangguan pada serabut syaraf di kulit, yang berkaitan dengan sensasi-sensasi seperti nyeri, panas, dingin. Pada orang dengan kulit sensitif ternyata jumlah syarafnya lebih banyak sehingga dia lebih mudah terstimulasi jika mendapat rangsangan dari luar," tutupnya.

Nah, kini Urbanreaders tahu kan kenapa pemilik kulit sensitif tuh rentan banget mengalami iritasi, kemerahan, dan masalah kulit lainnya. Semoga informasinya bermanfaat untukmu!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait