URnews

Langkah Pemprov Jatim Antisipasi Penularan COVID-19 Varian Omicron

Nivita Saldyni, Senin, 29 November 2021 17.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Langkah Pemprov Jatim Antisipasi Penularan COVID-19 Varian Omicron
Image: Para penumpang di pintu kedatangan Bandara Juanda Surabaya menggunakan bilik sterilisasi. (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Munculnya varian baru COVID-19, B.1.1.529 atau omicron tengah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Untuk mengantisipasi penularan COVID-19 dari varian baru ini, Pemprov Jatim pun telah menyiapkan sejumlah langkah. 

Juru bicara Satgas COVID-19 Jatim Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan, salah satu langkah yang akan dilakukan Pemprov Jatim adalah dengan melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) kepada seluruh pasien COVID-19 yang memiliki CT value di bawah 20. Cara ini juga pernah dilakukan Pemprov Jatim saat ditemukannya varian alfa, delta, hingga delta plus beberapa waktu lalu.

"Kalau ada pasien yang terdeteksi memiliki CT Value di bawah 20, kami akan kirim ke Universitas Airlangga untuk dilakukan WGS. Dengan demikian, kami bisa memetakan lokasi," kata Jibril, Senin (29/11/2021).

CT Value sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah partikel virus yang ada dalam tubuh pasien serta kemampuan pasien dalam menularkan virus. Jika nilainya makin tinggi, maka kemungkinan pasien menyebarkan virus yang dapat menginfeksi semakin rendah. Sebaliknya, saat CT Value rendah, maka kemungkinan pasien menyebarkan virus yang dapat menginfeksi akan semakin tinggi.

Nah untuk saat ini, Jibril memastikan belum ada temuan pasien COVID-19 varian omicron di Jatim. Namun Pemprov Jatim sudah mulai menutup akses masuk orang dari luar negeri, termasuk Afrika Selatan di mana varian baru ini pertama kali ditemukan.

"Bandar Internasional Juanda memang sudah ditutup, tapi di pelabuhan yang ada kemungkinan perjalanan internasional. Harus diwaspadai," kata Jibril.

Untuk itu, Jibril mengatakan Pemprov Jatim masih mewajibkan setiap orang yang pulang dari luar negeri tetap menjalani isolasi sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini juga berlaku untuk para pekerja migran Indonesia (PMI). 

"Bila ada kemungkinan perjalanan internasional, akan kami isolasi bila ada kemungkinan infeksi varian baru," pungkasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait