URnews

Lawan COVID-19, Warga Korea Utara Diminta Kumur Air Garam dan Minum Teh

Nivita Saldyni, Kamis, 19 Mei 2022 17.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lawan COVID-19, Warga Korea Utara Diminta Kumur Air Garam dan Minum Teh
Image: Kim Il Sung State di Korea Utara/Pixabay by gfs_mizuta

Jakarta - Kasus 'demam' yang diduga terkait dengan COVID-19 di Korea Utara (Korut) kian mengkhawatirkan. Pemerintah Korea Utara pun melakukan berbagai upaya pencegahan dengan merekomendasikan beberapa pengobatan di rumah, salah satunya dengan berkumur air garam.

Melansir The Times, Kamis (19/5), Kim Jong Un telah memerintahkan tentaranya untuk mendistribusikan obat-obatan untuk penanganan penyakit ini. Media pemerintah Korea Utara, KCNA juga menyebut Kim merekomendasikan warga Korea Utara untuk mengobati COVID-19 dengan berkumur air garam.

Rekomendasi itu juga diberikan oleh salah satu dokter di Rumah Sakit Kimmanyu. Dalam wawancara bersama KCTV, dokter tersebut menyarankan agar pasien 'demam' berkumur dengan air garam dan minum obat sakit kepala dan nyeri otot dan sendi jika demam makin tinggi.

Cara ini pun sudah mulai diterapkan oleh warga Korea Utara. Seorang warga bahkan mengaku keluarganya berkumur air garam pagi dan malam hari.

"Perawatan tradisional adalah yang terbaik!" kata warga tersebut.

Nah selain berkumur, media pemerintah setempat juga punya saran lain. Rekomendasi dari media Korea Utara yaitu dengan minum teh lonicera japonica atau teh daun willow tiga kali sehari, Guys.

Selain itu untuk mengobati gejalanya, media pemerintah juga mendorong warga yang terserang penyakit ini menggunakan obat penghilang rasa sakit dan penurun demam seperti ibuprofen, amoksisilin dan antibiotik lainnya.

Hingga saat ini Korea Utara belum menyebut wabah ini sebagai COVID-19 karena buruknya pengujian yang menghambat mereka mendiagnosis kasus. Namun tampaknya krisis tengah terjadi dengan terus meningkatnya kasus setiap hari.

Mengutip data terbaru KCNA per 18 Mei 2022 pukul 18.00, total ada 1.978.230 kasus demam yang ditemukan di negara itu sejak April. Dari jumlah tersebut, lebih dari 1.238.000 sudah sembuh dan 740.160 masih berada di bawah perawatan medis. Sedangkan 63 orang dilaporkan meninggal dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait