URnews

Liz Truss Perkuat Kerjasama dengan Joe Biden, Atasi Dampak Invasi Rusia

Nivita Saldyni, Rabu, 7 September 2022 17.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Liz Truss Perkuat Kerjasama dengan Joe Biden, Atasi Dampak Invasi Rusia
Image: PM Inggris Liz Truss. (Dok. Kantor PM Inggris)

London - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss berjanji untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dalam sambungan telepon, Selasa (6/9/2022) waktu setempat, Truss berharap bisa bekerjasama dengan AS untuk atasi berbagai isu global, termasuk masalah ekonomi ekstrem yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Perdana Menteri berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Biden sebagai pemimpin demokrasi yang bebas untuk mengatasi tantangan bersama, terutama masalah ekonomi ekstrem akibat perang yang dilancarkan Putin,” bunyi pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri Inggris yang dikutip pada Rabu (7/9/2022).

Selain itu Truss dan Biden juga membahas soal penguatan kerjasama terkait Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, termasuk soal perjanjian keamanan tiga negara - AS, Australia dan Inggris (AUKUS) - yang dibuat tahun lalu untuk mengatasi berbagai masalah yang ditimbulkan Cina. Mereka bahkan sempat membahas soal penguatan persatuan untuk melawan Rusia.

“Para pemimpin memperkuat komitmen mereka untuk memperkuat kebebasan global, mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh otokrasi dan memastikan Putin gagal di Ukraina,” jelasnya.

Sementara pernyataan Gedung Putih menambahkan, Truss dan Biden membicarakan banyak hal lain. Salah satunya upaya mencegah Iran memiliki senjata nuklir sampai upaya mengamankan sumber daya energi yang berkelanjutan dan terjangkau.

“Para pemimpin menegaskan kembali hubungan khusus antara negara kita dan menyatakan kesiapan mereka untuk lebih memperdalam hubungan itu,” bunyi pernyataan Gedung Putih.

Biden pun diperkirakan bakal segera bertemu secara langsung dengan pengganti Boris Johnson itu dalam waktu dekat. Tepatnya dalam sidang Majelis Umum PBB pada akhir bulan ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait