URtech

Mahasiswa ITS Kembangkan 'Lingkar Puan', Aplikasi Penyintas Kekerasan Perempuan 

Nivita Saldyni, Rabu, 11 November 2020 10.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa ITS Kembangkan 'Lingkar Puan', Aplikasi Penyintas Kekerasan Perempuan 
Image: Tampilan website Lingkar Puan. (Humas ITS)

Surabaya - Kasus kekerasan terhadap perempuan masih menjadi 'PR' besar di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan itu, tiga mahasiswa Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berinisiatif merancang sebuah aplikasi bernama Lingkar Puan.

Mereka adalah Wasilatul Dewi Ningrum, Paramastri Ardiningrum, dan Muhammad Jaya Siraj, tiga mahasiswa ITS yang tergabung dalam Tim NCC Lab. Ketiganya adalah sosok di balik Lingkar Puan, aplikasi kedukasi dan pendampingan untuk penyintas kekerasan perempuan.

Wasil, Ketua Tim NCC Lab mengungkapkan ide awal Lingkar Puan berangkat dari banyaknya kisah kekerasan terhadap perempuan yang terungkap di media sosial. Namun kebanyakan, para penyintas hanya bisa berkomentar tanpa mendapat solusi terbaik dari postingan tersebut.

"Di sana mereka (penyintas) tidak dapat solusi," ujar Wasil lewat keterangan tertulisnya, Rabu (11/11/2020).

Hal ini lantas membuat ia dan tim mengembangkan aplikasi Lingkar Puan, kata Wasil. Untuk itu, dalam aplikasi ini Tim NCC Lab menghadirkan artikel-artikel untuk mengedukasi masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan.

"Artikelnya ditulis oleh orang berlatar belakang psikologi dan dibuat untuk mendukung penyintas, sehingga diharapkan mereka ikut berani untuk bercerita dan berbagi dukungan," ucap dia.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur layanan konsultasi psikologi dan konsultasi hukum bagi pengguna terdaftar yang diberinama Rekan Cerita dan Rekan Hukum.

Di Rekan Cerita, pengguna bisa mendapatkan konsultasi psikologi untuk membantu pengguna untuk menghilangkan trauma atas kekerasan yang menimpanya. Sedangkan dengan fitur Rekan Hukum, pengguna bisa berkonsultasi terkait bidang hukum.

"Mulai dari bagaimana kasus kekerasan yang menimpa mereka di mata hukum hingga apa saja yang dibutuhkan apabila kasus mereka dibawa ke ranah hukum," terangnya.

Dengan targetnya yang luas itu, Tim NCC Lab menggunakan MongoDB, Express, React, dan Node (MERN) sebagai teknologi untuk mengembangkan Lingkar Puan. Wasil menjelaskan, teknologi ini sengaja dipilih supaya Lingkar Puan bisa diakses dengan bebas oleh masyarakat luas. Apalagi di aplikasi ini juga ada fitur obrolan real time.

"Jadi kelebihan aplikasi ini, spesifikasi orangnya adalah orang-orang yang paham terhadap kekerasan terhadap perempuan. Terus ada aplikasi lain yang isinya artikel-artikel juga isinya masih umum, bukan kekerasan terhadap perempuan, sedangkan Lingkar Puan ada," jelas Wasil soal kelebihannya.

Kini, Lingkar Puang tengah berada pada tahap pengujian. Dalam prosesnya, aplikasi ini akan diuji kepada para penyintas, masyarakat umum, dan mereka yang berlatar belakang psikologi dan hukum. Nantinya jika telah lulus uji maka Lingkar Puan bisa segera kamu gunakan guys.

"Kalau sudah siap, akan kami publikasikan sehingga para penyintas bisa mengunjungi web kami di lingkarpuan.com," imbuhnya.

"Kami berharap dengan aplikasi ini, kami bisa memfasilitasi mereka agar berani bercerita dan berani melapor. Semoga penyintas tidak takut untuk bercerita," harap Wasil. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait