URedu

Mahasiswa UB Ikut Protes, UKT Minta Diturunkan 50 Persen

Nunung Nasikhah, Rabu, 3 Juni 2020 18.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa UB Ikut Protes, UKT Minta Diturunkan 50 Persen
Image: Universitas Brawijaya. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Malang – Gaung protes mahasiswa yang menuntut diturunkannya uang kuliah tunggal (UKT) di masa pandemi coronavirus disease (COVID-19) bergema di banyak penjuru negeri.

Sebut saja Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip) dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan pula mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB).

Permintaan penurunan UKT oleh mahasiswa UB kembali menggema di Twitter. Kali ini, protes datang dari salah satu akun bernama @agnotoisme.

Melalui sebuah video, @agnotoisme menyinggung pihak pejabat kampus yang tak kunjung memberi kebijakan tentang penurunan atau pemotongan UKT.

Berikut adalah narasi dalam video yang ia posting di Twitter pada 1 Juni lalu.

“Dengan tandatanganmu kami bisa bernapas

Dengan kebijaksaanmu kami bisa tersenyum

Jangan berlindung di balik aturan birokrasi yang ruwet

Jangan takut untuk berpihak pada mahasiswa

Kami yang ribuan ini bersatu dari rumah menunggu keberpihakanmu

Tapi, kalau engkau masih bebal,kami akan peringatkan engkau lebih keras lagi

Potong UKT 50%!!

Gak atik rewel ker!!!”

Dengan tagar #AmarahBrawijaya2, @agnotoisme mengajak mahasiswa UB lainnya untuk mendesak pejabat kampus agar mau mendisko UKT sebesar 50 persen.

“Kita ketahui bahwa dampak Covid-19 sangat luas & menyeluruh di sejumlah daerah. Tidak menutup kemungkinan banyak di antara kita yg terdampak, terutama di sektor ekonomi,” tulisnya dalam sebuah utas.

“Supaya hak akan pendidikan tidak terberangus, kita menuntut diskon UKT sebesar 50% dgn berbagai pertimbangan,” lanjutnya.

Sebelumnya, sekitar awal Mei, gerakan mahasiswa UB mendesak penurunan UKT telah dilakukan di media sosial dengan membawa tagar #AmarahBrawijaya.

Audensi dengan pihak rektorat juga sudah dilaksanakan pada 8 Mei lalu. Namun, audiensi tersebut justru menimbulkan kejanggalan di mata para mahasiswa.

Hingga kini pun, belum ada kebijakan spesifik tentang pemotongan atau penurunan UKT di UB.

“Sudah banyak kampus yang melakukan kebijakan kebijakan pro terhadap mahasiswa selama pandemi, tetapi kampus biru masih lupa urutan kampus sendiri,” kata akun Twitter @AmarahBrawijaya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait