URnews

Mahasiswa UMM Sulap Sampah Tutup Botol Jadi Karya Seni Lukisan

Nunung Nasikhah, Kamis, 3 September 2020 19.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa UMM Sulap Sampah Tutup Botol Jadi Karya Seni Lukisan
Image: istimewa

Malang – Siapa sangka, limbah tutup botol yang biasanya dibuang begitu saja, bisa dimanfaatkan menjadi lukisan yang bernilai seni tinggi.

Pemanfaatan limbah tersebut dicetuskan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan berhasil mendapat pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Inovasi yang mereka tawarkan dikemas dalam judul ‘Limbah Tutup Botol Seng sebagai Media Lukisan Panorama Alam dan Kearifan Lokal Malang’. Lukisan dari limbah ini diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas Malang.

Ide memanfaatkan tutup botol tersebut didasari oleh riset pasar, karena lukisan-lukisan yang ditemukan sebelumnya hanya monoton menggunakan media kanvas dan kaca.

Berdasarkan riset tersebut, maka diciptakanlah inovasi baru untuk mengangkat seni lukis dari tutup botol dari bahan seng.

“Sampah tutup botol seng tidak dapat diurai dalam waktu singkat. Tutup botol yang terbuat dari seng baru akan bisa hancur setelah 200 tahun, sekitar tiga generasi manusia,” terang salah satu inovator, Khoirun Nisak, pada Kamis (3/9/2020).

“Untuk itu, sampah tutup botol dari seng dapat mencemari lingkungan di sekitar. Karena bahan sampah seng mengandung limbah abu slag alumunium yang bisa mencemari sungai dan tanah,” imbuhnya.  

Nisak menggagas lukisan dari limbah ini bersama mahasiswa UMM lainnya yakni Farah Nabilah, Uswatun Hasanah dan Wahid Bahul.

Menurut Nisak, adanya logam berat seng (Zn) di dalam air yang melampaui batas dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia yang mengkonsumsinya, walaupun seng merupakan logam yang dibutuhkan oleh tubuh namun berbahaya jika melebihi ambang batas.

Selain itu, seng juga dapat menimbulkan rasa kesat pada air dan dapat menimbulkan gejala muntaber. Sehingga, kelompok ini mengusahakan agar sampah botol yang terbuat dari seng tidak dibuang percuma dan mencemari lingkungan.

1599135643-limbahseng-(2).jpegDok. Humas UMM

Untuk itu, ide memanfaatkan limbah tutup botol seng itu untuk mengurangi limbah serta menumbuhkan kemandirian dan kreativitas dalam berwirausaha, dapat menumbuhkan sikap cinta melestarikan alam melalui lukis.

“Dapat menumbuhkan peluang usaha dengan memanfaatkan tutup botol seng yang ada di sekitar kita sehingga tidak terbuang sia-sia, serta dapat mengatasi sampah yang banyak dihasilkan dari tutup botol yang sudah dimanfaatkan sebelumnya,” ujar Nisak.

Pemerintah, lanjut Nisak, membutuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, karena pelestarian lingkungan adalah kewajiban seluruh masyarakat. Salah satu penanganannya yakni penerapan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

“Seperti pemanfaatan tutup botol seng yang sudah tidak dipakai dapat diolah dengan cara mendaur ulang atau yang disebut dengan recycle menjadi sesuatu barang yang mempunyai manfaat besar dan bernilai ekonomi,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait