URstyle

Makin Lengkap, Halodoc Hadirkan Fitur Kalender Menstruasi

Anisa Kurniasih, Rabu, 25 November 2020 18.27 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Makin Lengkap, Halodoc Hadirkan Fitur Kalender Menstruasi
Image: Ilustrasi menstruasi. (Freepik)

Jakarta - Platform kesehatan Halodoc kembali memperkenalkan fitur baru yang memperkokoh komitmennya sebagai platform dengan akses layanan kesehatan terlengkap.

Fitur tersebut ialah Kalender Menstruasi yang memungkinkan pengguna untuk dapat mencatat periode menstruasi.

Fungsi lainnya dari fitur itu ialah mengetahui masa subur maupun mendeteksi perubahan siklus menstruasi dan korelasinya dengan kelainan/penyakit reproduksi tertentu sejak dini. 

Perkenalan fitur baru ini serta fungsinya dikupas tuntas dalam program diskusi Halodoc bertajuk #HaloTalks: Mencatat Periode Menstruasi: Hal Mudah, Berdampak Besar.

Fitur Kalender Menstruasi di Halodoc mencakup beberapa kemudahan seperti log tanggal menstruasi, akses chat dengan ObGyn, kemudahan membeli produk terkait kesehatan reproduksi, dan kurasi artikel-artikel kesehatan sesuai dengan tujuan awal menggunakan fitur ini. 

Felicia Kawilarang, VP Marketing Halodoc mengatakan, sebagai perusahaan yang selalu berupaya memberikan inovasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, Halodoc betul-betul mendengarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna.

“Data internal kami mencatat bahwa Chat dengan Dokter ObGyn masuk dalam daftar 5 konsultasi paling populer, menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan pengguna yang cukup signifikan untuk topik kehamilan (obstetri) dan penyakit sistem reproduksi perempuan (ginekologi),” ujar Felicia dalam siaran rilis yang diterima Urbanasia, Rabu (25/12/2020).

Felicia menambahkan, melihat demografi pengguna Halodoc yang hampir sebagian besar terdiri dari perempuan, hadirnya fitur Kalender Menstruasi ini diharapkan dapat membantu para pengguna untuk lebih memerhatikan kesehatan reproduksi, yang mana sangat penting tidak hanya untuk merencanakan atau menunda kehamilan, namun juga mendeteksi anomali reproduksi sejak dini.

Seperti kita tahu, memonitor siklus menstruasi adalah hal yang seringkali terlupakan. Padahal, aktivitas ini berperan sangat esensial dalam seluruh tahapan hidup perempuan sejak konsepsi sampai usia lanjut, termasuk untuk perencanaan keluarga. 

Kesadaran individu untuk memahami konsep kesehatan reproduksi dengan memonitor siklus menstruasinya secara berkala dan intensif dapat menjaga kualitas sistem reproduksi sedari dini, mengantisipasi risiko penyakit reproduksi hingga usia lanjut, serta perencanaan keluarga yang lebih matang. 

1606303505-Halodoc.jpgSumber: Kalender Menstruasi yang hadir di platform Halodoc (Halodoc)

Hal senada juga disampaikan oleh dr Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, “Monitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, namun berdampak sangat besar, tidak hanya bagi individu itu sendiri, tapi juga mendukung kesejahteraan perempuan pada umumnya serta memastikan generasi yang sehat dan berkualitas. Sering kali banyak isu terkait kesehatan reproduksi yang akar permasalahannya dapat lebih mudah teridentifikasi jika pasien mengetahui masa menstruasi mereka,” ujarnya.

Dengan memanfaatkan fitur ini guys, pengguna dapat mengatur tiga program sesuai kebutuhan, yaitu Monitor Siklus Menstruasi, Monitor Masa Subur, dan Perencanaan Keluarga. Meskipun baru satu bulan diluncurkan, sudah terdapat puluhan ribu pengguna yang menggunakan fitur ini untuk berbagai kebutuhan dengan tingkat akurasi dalam memprediksi siklus menstruasi berikutnya berada pada kisaran 85%.

“Yang menarik dari perilaku pengguna yang kami amati adalah bagaimana aplikasi ini digunakan untuk melakukan perencanaan kehamilan. Setengah dari pengguna memilih program Monitor Masa Subur yang bertujuan untuk merencanakan kehamilan dengan matang,” ungkap Felicia.  

Lebih lanjut, perencanaan kehamilan dengan matang juga terus menjadi fokus pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN). Selain meningkatkan risiko kematian pada ibu dan anak, kehamilan tak terencana juga membuat tingkat keparahan saat terpapar COVID-19 bagi ibu hamil dan risiko melahirkan secara prematur lebih tinggi. 

Edukasi dan akses layanan kesehatan yang tepat diharapkan dapat menjadi solusi dari kekhawatiran pemerintah yang sebelumnya telah memprediksi setidaknya 400.000 - 500.000 kehamilan tak terencana di tengah masa pandemi.

Untuk menghitung siklus menstruasi, Kartika mengatakan, setiap perempuan memiliki siklus yang umumnya berjarak 21-35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. 

Yang harus diperhatikan juga adalah periode berlangsungnya menstruasi yang umumnya berlangsung antara 3-7 hari. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait