URguide

Mama Muda Wajib Tahu, Ini 5 Pola Asuh Anak yang Baik

Dyta Nabilah, Rabu, 5 Mei 2021 20.27 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mama Muda Wajib Tahu, Ini 5 Pola Asuh Anak yang Baik
Image: dr. Melia Yunita saat webinar (Urbanasia/Dyta Nabilah)

Jakarta - Membesarkan seorang anak bukanlah hal yang mudah. Apalagi, di masa pandemi ini pastinya banyak urusan yang perlu dikerjakan dan dipikirkan secara matang. Meski demikian, orang tua tidak bisa melimpahkan beban pikiran kepada anak.

Walaupun sulit dilakukan, belajar untuk melakukan pola asuh yang baik tidak ada salahnya bukan? Yang terpenting, teruslah mencoba meskipun tidak sempurna. 

The Power of Emak-Emak: Wanita Berdaya, Keuangan Terjaga, Keluarga Sejahtera’ hari ketiga membahas mengenai pola asuh anak dengan berbagai narasumber. 

Pembicaranya ialah Ades Justitia (Manager Digital Marketing & Digital Service Pegadaian), dr Ezra Ebenezer (Spesialis Kesehatan Jiwa), Vivid F. Argarini (Dosen dan Praktisi Komunikasi), Neysa Nadia (Psikolog), Ayoe Sutomo (Psikolog), Richard Perdana (Owner STIFin Family), Indra Noveldy (Konsultan Pernikahan), dr. Melia Yunita (Spesialis Anak). 

Pendidikan Karakter Dimulai dari Keluarga

Semenjak pandemi, pendidikan seakan dilimpahkan semua ke keluarga. Salah satu yang terpenting ialah pendidikan karakter. Hal ini tidak bisa ditunda, karena yang membedakan anak kalian dengan orang lain adalah karakter yang terbentuk.

“Apapun itu yang namanya manners, perilaku, budi pekerti itu penting. Terlepas dari pintar, keren, kaya, cantik dan segala macam. Kalau manners-nya kurang, atau tidak memiliki good manners, dia tidak bertahan lama, “ ungkap Vivid F Argarini.

Pemilik buku ‘Manners Matter, No Matter What’ mengatakan bahwa orang tua adalah sumber pendidikan yang pertama dan utama untuk anak. Sehingga, orang tua harus ajarkan hal-hal dasar kepada anak seperti ucapkan terima kasih dengan orang lain.

Mengenali Karakteristik Anak untuk Bangun Komunikasi

Semua orang tua pastinya menginginkan anak yang berprestasi. Namun, Neysa Nadia mengatakan orang tua harus sadar bahwa kunci utama mencapai hal itu adalah komunikasi yang baik.

“Untuk berkomunikasi dengan anak secara lancar, pesan kita bisa sampai, pertama kita pahami dulu karakteristik perkembangan anak. Karena pasti beda nih kalau kita ngomong sama anak usia SD yang pasti lagi baik-baiknya. Pasti beda strateginya dengan ketika kita bicara sama remaja,” ujar Neysa.

Selain itu, orang tua juga harus peka terhadap kondisi diri sendiri atau anak. Karena, proses komunikasi tidak terlepas dari emosi. Supaya, ketika berdiskusi, menasihati tidak lepas kontrol.

Mengarahkan Potensi Anak

Menurut Richard Perdana, orang tua yang baik memberikan arahan dan bimbingan yang baik kepada anak. Ketika anak menemukan potensinya pasti akan terlihat akan lebih bahagia, bukan tertekan karena tuntutan.

“Sebenarnya pendidikan terbaik, pengasuh terbaik, pendamping terbaik itu dari ibu dan bapaknya. Cuma banyak orang tua banyak memberikan kepada orang lain atau pihak ketiga,” ujar Richard.

Orang tua harus meluangkan waktu untuk melihat potensi dari anak dan terus mempelajari bagaimana karakternya secara genetik.

Jangan Curhat Kepada Anak

Banyak yang tidak menyadari bahwa mencurahkan isi hati pada anak itu hal yang biasa saja. Ketika sedang bertengkar dengan pasangan, anak diberitahu mengenai perilaku ayah atau ibunya. Sehingga, anak pun ikut merasakan emosi orang tuanya.

“Suka curhat kepada anak itu sebenarnya mereka nggak sadar kerusakan seperti apa yang sedang mereka ciptakan pada anak mereka. Itulah kenapa kalau punya PR, selesaikan dengan pasangan, jangan libatkan anak anda!” kata Indra Noveldy.

Hal ini sangat berdampak buruk untuk anak. Karena bukan tanggung jawabnya untuk tahu beban orang tua. Indra juga menegaskan semua anak tidak minta dilahirkan dari orang tua yang tidak kompeten.

Paham Kurva Pertumbuhan Anak

Mungkin para orang tua muda masih mempelajari mengenai tumbuh kembang anak. Salah satu saran dari dr. Melia Yunita, cobalah pahami dan buat kurva pertumbuhan. Sehingga, orang tua tahu berat badan, tinggi badan, atau nutrisi yang baik bagi anak.

“Begitu pertumbuhannya, kelengkungan kurvanya semakin melenceng dari yang normal harus segera ke dokter anak,” jelas dr. Melia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait