Manfaat Artificial Intelligence di Dunia Pendidikan, Apa Aja?

Jakarta - Di era digitalisasi ini, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) banyak diperdebatkan.

Pasalnya, jika semua sektor menerapkan sistem ini, maka pekerja manusia akan dikurangi, namun pekerjaan yang lebih baik akan semakin banyak ditemukan.

Lantas, apa itu AI?

AI merupakan suatu konsep yang sudah muncul sejak zaman Yunani Kuno, hanya saja istilah ini baru muncul pada pertengahan abad 20.

Pada zaman Yunani Kuno, sudah ada Talos, yakni raksasa dari perunggu dan Galatea, yang merupakan patung buatan Pygmalion yang dibuat dengan konsep kecerdasan buatan.

Konsepnya sudah muncul sejak jaman dahulu tapi istilah ini baru muncul di pertengahan abad 20 tepatnya di tahun 1950.

Seorang ahli matematika, Alan Turing lah salah satu yang ikut berperan dalam mencetuskan ide tentang teknologi artificial intelligence. Karena idenya tersebut, istilah kecerdasan buatan atau AI menjadi populer di kalangan peneliti dan ilmuwan.

Teknologi kecerdasan buatan ini kemudian terus dikembangkan. Hingga akhirnya, program yang telah didesain sedemikian rupa dapat melaksanakan perintah sesuai dengan tujuan awal dibentuknya.

AI kini sudah banyak ditemui penggunaannya. Seperti, prediksi di mesin pencarian, ramalan cuaca, penyaring email yang termasuk spam, sugesti aplikasi, dan masih banyak lainnya.

Bahkan, AI saat ini juga merambah ke sektor pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, bahkan pendidikan profesi. 

Pendiri Microsoft, Bill Gates percaya AI akan memperbaiki pendidikan dalam banyak hal. Nah, berikut hal-hal yang bisa AI lakukan di bidang pendidikan, yang telah dirangkum Urbanasia dari laman sis.binus.ac.id:

1. Pembelajaran Lebih Cerdas

Pembelajaran dengan menggunkan AI akan meningkatkan pengalaman belajar peserta didik. Pembelajaran AI dalam sistem individual ini menunjukkan bahwa hal ini dapat meningkatkan fokus siswa. 

Pasalnya, AI memiliki kemampuan untuk mengajar siswa secara individu dan mengenali area yang dibutuhkan untuk menemukan cara pembelajaran yang tepat pada siswa melalui kecerdasan buatan tersebut. 

Seperti misalnya, jika teknologi ini tahu kamu tertarik dengan mobil balap, maka itu yang akan digunakan sebagai analogi atau contoh untuk memahami materi pelajaran.

2. Identifikasi Peserta Didik

Kecerdasan AI pun juga dapat mengidentifikasi konsep seperti apa yang tidak dipahami oleh peserta didik. Sehingga, nantinya AI bisa melakukan penyesuaian untuk menemukan cara baru dalam membantu pembelajaran peserta didik. 

Blackboard, salah satu alat di bidang pendidikan kini banyak digunakan perguruan tinggi.

Sebuah platform online ini digunakan para profesor untuk merilis catatan, pekerjaan rumah, kuis, dan tes, dan memungkinkan siswa mengajukan pertanyaan dan tugas untuk penilaian. Alat ini juga bisa mengidentifikasi alasan di balik ketidak pahaman siswa.

3. Menilai Tugas

Manfaat lain dari program AI yakni menilai kedua pilihan ganda dan pertanyaan dengan jawaban singkat. Ke depannya, AI juga bisa menilai pertanyaan esai. 

Oleh sebab itu, para pendidik pun tidak perlu lagi menghabiskan waktu mengerjakan tugas menilai setiap jam karena guru dapat lebih berkonsentrasi pada pengajaran dan interaksi satu lawan satu saja. Siswa juga mendapat hasil nilai langsung melalui AI. 

Jadi, pendidik tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan nilai mereka. Siswa juga akan menuai keuntungan dari guru yang memiliki waktu tambahan untuk proses belajar dan mengajar.

Sementara itu, di era pandemi COVID-19 ini, semua pihak sebenarnya sudah menerapkan AI, yakni melakukan komunikasi secara virtual melalui aplikasi-aplikasi video meeting.

Bahkan, pada tahun 2025 mendatang, diprediksi pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan berbasis aplikasi atau AI bisa mencapai sebesar 31.236.92 juta USD. Menariknya, di saat pandemi ini menunjukkan hasil yang melampaui prediksi tersebut.