URnews

Sidang Ferdy Sambo: Brigadir J dan Kuat Maruf Sempat Ribut di Magelang

William Ciputra, Senin, 17 Oktober 2022 13.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sidang Ferdy Sambo: Brigadir J dan Kuat Maruf Sempat Ribut di Magelang
Image: Jaksa membacakan surat dakwaan Ferdy Sambo. (repro)

Jakarta - Ferdy Sambo menjalani sidang perdana dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Senin (17/10/2022). 

Agenda dalam sidang perdana ini adalah pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

Salah satu momen yang diungkap Jaksa adalah cerita Putri Candrawathi yang disebut-sebut menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo hingga nekad membunuh Brigadir J. 

Insiden yang dimaksud itu terjadi di kediaman Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022 malam. Saat itu, terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Brigadir J. 

Jaksa menjelaskan, akibat dari keributan itu Putri Candrawathi yang juga berada di rumah tersebut menghubungi Ricky Rizal dan Richard Eliezer yang berada di luar rumah. 

Saat masuk ke dalam, keduanya mendengar ada keributan. Namun mereka tidak mengetahui pasti apa yang terjadi.

Sejurus kemudian, Ricky dan Eliezer menemui Putri yang berada di kamar. Ricky bertanya “Ada apa, Bu?” kepada Putri. Kemudian, Putri meminta Ricky untuk menemui Brigadir J. 

Namun, Ricky tidak langsung menemui Brigadir J. Ia malah menuju lantai satu dan mengambil senjata HS Nomor seri H233001 milik Brigadir J dan senjata laras panjang jenis Steyr Aug kaliber 223 di kamar Brigadir J. 

Setelah diambil, kedua senjata itu disembunyikan oleh Ricky di salah satu kamar anak Ferdy Sambo di lantai dua. 

Kemudian, Ricky menemui Brigadir J yang sedang ada di depan rumah dan bertanya tentang keributan itu. Namun, Brigadir J menjawab tidak tahu.

“Nggak tahu Bang, kenapa Kuat marah sama saya,” kata Jaksa menirukan jawaban Brigadir J. 

Kemudian, Ricky menyampaikan pesan Putri agar Brigadir J menemuinya. Awalnya Brigadir J menolak, namun setelah dibujuk ia pun bersedia bertemu Putri. 

Brigadir J lantas menemui Putri di kamarnya di lantai 2. Brigadir J duduk di lantai dan Putri duduk di atas kasurnya. Keduanya berada di dalam kamar itu selama kurang lebih 15 menit, hingga kemudian Brigadir J pun keluar. 

Namun kemudian, Kuat meminta Putri untuk lapor kepada Sambo atas perbuatan Brigadir J. “Ibu harus lapor Bapak, biar di rumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga Ibu,” tutur Jaksa menirukan perkataan Kuat. 

Kemudian Putri pun menelepon Sambo pada 8 Juli dini hari. Putri mengatakan kepada Sambo bahwa Brigadir J telah kurang ajar terhadapnya.

Sambo pun marah. Namun Putri meminta suaminya itu untuk tidak menghubungi siapapun termasuk ajudannya. Sambo pun setuju dan berjanji akan menyelesaikan masalah ketika mereka kembali ke Jakarta. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait