URtainment

Marak Fenomena Klitih di Yogyakarta, Erix Soekamti Gelar Jogja Gelut Day

Rizqi Rajendra, Jumat, 8 April 2022 19.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Marak Fenomena Klitih di Yogyakarta, Erix Soekamti Gelar Jogja Gelut Day
Image: Penolakan warga Yogyakarta terhadap klitih. (Instagram @erixsoekamti)

Jakarta - Maraknya fenomena klitih di Yogyakarta rupanya turut membuat Erix Soekamti merasa resah. Ia lantas menggelar acara tarung bebas dalam rangka meminimalisir aksi kejahatan jalanan yang dilakukan remaja di Yogyakarta.

Vokalis sekaligus bassis grup band Endank Soekamti ini melalui media sosialnya mengajak para remaja agar menyalurkan bakat bertarungnya di ring tinju, daripada berbuat kriminal yang meresahkan warga di jalanan.

"Daripada menyengsarakan hidup orang lain, tertangkap lalu dihajar warga, sekalian saja saya siapkan sasana di Jogja Gelut Day," kata Erix melalui Instagramnya dikutip Urbanasia Jumat (8/4/22).

Gelaran Jogja Gelut Day akan dilaksanakan pertengahan bulan Juni mendatang. Erix pun menantang para remaja yang kerap melakukan klitih untuk segera mendaftar.

"Silakan ikuti Jogja Gelut Day pada pertengahan Juni besok, saya akan lihat kalian berani daftar atau tidak," sambungnya.

Selain itu, Erix juga mengatakan akan memberikan hadiah bagi para pemenang ajang tersebut, dan foto pemenang akan dijadikan avatar akun Instagram Jogja Gelut Day.

Akun Instagram @jogja.gelut yang menjadi penyelenggara juga menyatakan bahwa pendaftaran ajang Jogja Gelut Day akan mulai dibuka pada minggu ini.

"Silakan bertarung sebebas-bebasnya di Jogja Gelut Day. Kami akan lihat seberapa jauh bebasnya kalian. Siap-siap, pendaftaran dibuka minggu ini," tulis akun @jogja.gelut pada Jumat siang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus klitih yang beberapa tahun terakhir meresahkan warga Yogyakarta itu kini merebak kembali. Bahkan, kasus klitih terbaru di Yogyakarta ini sampai menewaskan anak salah satu anggota DPRD Kebumen, Jawa Tengah.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan istilah klitih untuk menggambarkan aksi kejahatan jalanan.

"Kata klitih ini mohon tidak digunakan lagi, karena ini sudah salah kaprah," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, pada Selasa, (5/4/22) lalu.

Ade menerangkan, sejatinya klitih merupakan suatu kearifan lokal yaitu jalan-jalan sore, mencari angin, dan ngobrol-ngobrol sebagai budaya yang baik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait