URnews

Ma'ruf Amin: Indonesia Bakal Jadi Produsen dan Eksportir Produk Halal di Dunia

Shelly Lisdya, Selasa, 17 November 2020 10.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ma'ruf Amin: Indonesia Bakal Jadi Produsen dan Eksportir Produk Halal di Dunia
Image: Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. (Instagram @kyai_maarufamin)

Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan, jika Pemerintah saat ini tengah komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal di dunia. Bahkan, sejumlah strategi telah disusun guna mencapai tujuan tersebut.

“Kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia," katanya dalam webinar yang diadakan UGM belum lama ini.

Ia juga mengatakan, potensi pasar halal sangat besar. Dari data The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020 mencatat, besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia mencapai 2,2 triliun USD pada 2018 dan diproyeksikan akan mencapai 3,2 triliun USD pada tahun 2023 mendatang.

Untuk itu, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi tersebut.

Ia pun berharap Indonesia dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia dengan meningkatkan ekspor nasional yang saat ini masih berada di kisaran 3,8 persen dari total pasar dunia.

Guna mencapai tujuan tersebut, Ma’ruf menyebutkan Indonesia harus segera melakukan lima langkah strategis, di antaranya yakni;

Pertama, memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan substitusi atas bahan non halal material impor dengan bahan material halal industri dalam negeri.

“Tanpa riset kuat, maka sulit bersaing dan menguasai pasar halal dunia,” terangnya.

Kedua, membangun kawasan industri halal (KIH) yang diharapkan mampu menarik perhatian investor global.

KIH yang tumbuh dan berkembang, diharapkan akan menarik investor global yang menjadikan Indonesia sebagai global hub produk halal dunia.

Ketiga, membangun sistem informasi manajemen perdagangan produk halal. Ma’ruf mengatakan, saat ini data-data produksi dan nilai perdagangan produk halal Indonesia belum terdeteksi dengan jelas dalam sistem yang terintegrasi.

Kemudian diperlukan kodifikasi yang dapat mengintegrasikan sertifikasi produk halal dengan data perdagangan dan data ekonomi.

Keempat, memperkuat implementasi program sertifikasi halal produk ekspor. Dengan penguatan implementasi program sertifikasi halal ini, akan menjadikan produk Indonesia diperhitungkan dan memiliki daya saing global.

Terakhir yakni meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat mendukung Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia.

"Untuk memacu hal itu perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah dan pusat-pusat bisnis syariah yang didukung dengan infrastruktur digital sebagai sarana interaksi dan transaksi antar pelaku bisnis syariah," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait