Masukkan Songket ke Daftar Warisan Budaya Non-benda Malaysia, UNESCO Diprotes
.jpeg)
Jakarta - UNESCO memasukkan songket dalam daftar Warisan Budaya Non-benda milik Malaysia. Kini, kain tradisional tersebut resmi menjadi Warisan Budaya Non-benda Malaysia oleh UNESCO yang dilaksanakan melalui daring 13-18 Desember 2021 dalam laman resmi UNESCO.
Dalam sidang tahun ini, Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Non-benda memasukkan empat unsur pada Daftar Warisan Budaya Non-benda yang Perlu Dijaga Mendesak, dan 39 unsur ke Daftar Representatif Warisan Budaya Non-benda Kemanusiaan.
Sebenarnya, kain songket juga dikenal menjadi salah satu pakaian tradisional etnis Melayu selain Malaysia, yakni Indonesia, Singapura, dan juga Brunei.
Meskipun demikian, dalam sebuah penelitian dijelaskan songket ini memiliki kaitan dengan Kerajaan Sriwijaya dan hingga kini masih dipakai oleh orang Palembang serta etnis Melayu secara umum.
Sementara itu di laman UNESCO, terdapat penjelasan mengenai songket yang berasal dari Malaysia.
"Songket adalah kain tenun tangan tradisional Malaysia yang dibuat oleh wanita di Semenanjung Malaya dan Sarawak," dikutip Urbanasia dari laman UNESCO, pada Senin (20/12/2021).
Rupanya, Malaysia ini sudah mengajukan songket ke dalam UNESCO sejak maret 2020. Namun, setelah ada penetapan dari UNESCO menuai polemik dari masyarakat Indonesia, mengingat songket juga dimiliki oleh Indonesia.
Tidak lama dari itu, netizen Indonesia pun langsung menyerbu akun instagram UNESCO dalam kolom komentarnya dengan tagar #songketfromindonesia.
"#songketfromindonesia," tulis sejumlah akun Instagram netizen Indonesia.
"keluarkan kekuatan kalian wahai netizen Indonesia!," ucap salah satu netizen.
"Ikan kau curi, makanan pun kau akui dan sekarang warisan budaya kami pun mau kau miliki?MIMPI!," balas salah satu akun Instagram netizen.
Bahkan, salah ada salah satu netizen yang menjelaskan asal mula songket berasal.
"Songket itu kan dari kerajaan Sriwijaya, pusatnya kan di Indonesia, sampe sini dah ngerti?," tulis salah satu netizen.