Mau Mulai Berbisnis? Yuk Kenali Perbedaan MLM dan Bisnis Konvensional

Jakarta - Teknologi yang kian berkembang membuat pebisnis terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut tak lain sebagai upaya untuk terus meraup keuntungan dari hasil penjualan barang atau jasa yang ditawarkan.
Nah, bagi sebagian orang nampaknya sudah tak asing lagi dengan sebuah model bisnis MLM (Multi Level Marketing) yang kini sudah banyak berkembang luas. Namun, belum banyak yang cukup menguasai ilmu tersebut.
MLM adalah strategi pemasaran berjenjang atau berantai, di mana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut.
MLM memang berbeda dengan bisnis konvensional yang sering kita jumpai. Destriana, Star Crown HDI Indonesia dalam Wellshared Fest 2021 di sesi berjudul “Bagaimana Memanfaatkan Jaringan Pemasaran?" menjelaskan, ada perbedaan signifikan antara bisnis MLM dan konvensional.
“Ada yang mengatakan MLM itu menjual produk murah tapi harganya mahal, padahal yang membedakan dengan bisnis konvensional adalah prosesnya,” ujar Destriana dalam sesi tersebut, Selasa (20/4/2021).
Sumber: sesi berjudul “Bagaimana Memanfaatkan Jaringan Pemasaran?" di Wellshared Fest 2021 (tangkapan layar)
“Perbandingannya, di bisnis konvensional biasanya ada urutan dari pabrik kemudian masuk ke distributor, agen, grosir, pengecer lalu baru sampai di tangan konsumen, sementara itu di MLM, ada proses yang dipotong yakni proses distributor, agen, grosir dan pengecer dan semua keuntungannya masuk ke distributor atau biasa kami sebut enterprise yang akhirnya sampai ke tangan konsumen,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Langkah Agar Bisnis Berjalan Autopilot
Ia menambahkan, dari urutan yang dipotong itu adalah keuntungan yang nantinya dibagi kepada enterpriser. Sistem tersebutlah yang diterapkan di di HDI.
Destriana bercerita, bisnis dengan sistem MLM bisa dilakukan oleh siapapun termasuk mereka yang memiliki sifat introvert. Memanfaatkan jaringan di media sosial pun menjadi cara jitu baginya.
Baca Juga: Bisakah Modal Bisnis Kopi dengan Rp 10 Juta?
Pasalnya, kita bisa menemukan siapapun dari latar belakang yang berbeda.
“Asal kriteria memilih MLM nya cocok karena banyak yang berfikir tidak bisa di suatu MLM tapi ternyata yang tidak dilakukan itu memilih kriteria MLM yang tepat sebelum menekuniknya,” kata dia.