URnews

Media Australia: Indonesia Berpotensi Jadi Hotspot Virus Corona Dunia

Griska Laras, Selasa, 23 Juni 2020 18.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Media Australia: Indonesia Berpotensi Jadi Hotspot Virus Corona Dunia
Image: Pemakaman jenazah pasien COVID-19. (Ilustrasi/ANTARA)

Sydney –  Media Australia, The Sydney Morning Herald, menyebut Indonesia bakal menjadi pusat virus (hotspot) COVID-19 dunia.

Dalam tulisan berjudul ‘The world's next coronavirus hotspot is emerging next door’, Sydney Morning Herald menilai pemerintah Indonesia telah gagal dalam pertempuran melawan virus corona.

“Sebagian besar negara-negara Asia Tenggara telah berhasil meratakan tingkat infeksi coronavirus mereka, tetapi Indonesia telah kalah dalam pertempuran melawan COVID-19,” tulisnya.

Pernyataan itu mengacu pada dugaan banyaknya orang Indonesia yang terinfeksi COVID-19, tapi tidak terdeteksi. Sebab dalam 8-10 hari, ada 1000 lebih kasus baru di Indonesia.

1592296812-RDT-dan-Swab-Massal-di-Surabaya-(2).jpgSumber: "Analis laboratorium dan tenaga pendukung bertugas pada tes COVID-19 massal di Surbaaya setiap harinya. (Humas Pemkot Surabaya)"

“Ketika perhatian dunia difokuskan pada Amerika Serikat, India, Rusia dan Brasil, yang mencatat angka infeksi harian dalam puluhan ribu, Indonesia saat ini di bawah radar”.

Media itu mengkritik buruknya penanganan pandemi virus COVID-19 di Indonesia, dari kebijakan penundaan lockdown hingga pelonggaran PSBB.

“Hampir sejak awal, pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk.  Respon koronavirus pemerintah Indonesia sangat mengerikan”.

Kritik itu mengacu pada pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang sempat mengatakan ‘kekuatan doa akan melindungi negara’.  Lalu sikap Presiden Joko Widodo yang mengaku merahasiakan informasi kasus COVID-19 dari publik.

Tak cukup sampai di situ, Sydney Morning Herald juga menyoroti rendahnya tingkat tes COVID-19 di Indoneisa dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional. Dengan total populasi sebanyak 270 juta orang,  Indonesia hanya melakukan 10 ribu tes. 

Rendahnya tes corona di Indonesia membuat jumlah kasus COVID-19 resmi yang diumumkan pemerintah bisa jadi tidak aktual.

Di tengah ruwetnya penanganan kasus COVID-19, SMH menilai pemerintah Indonesia kini dihdapkan dengan dua pilihan: kembali menerapkan lockdown atau mengorbankan nyawa rakyatnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait