URguide

Mengenal Karakteristik Emotional Sponge, Orang dengan Empati Berlebihan

Alfian Muntahanatul Ulya, Jumat, 4 November 2022 11.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Karakteristik Emotional Sponge, Orang dengan Empati Berlebihan
Image: Ilustrasi Seseorang dengan Kepribadian 'Emotional Sponge' (pexels.com)

Jakarta - Setiap orang memang didesain memiliki rasa empati sejak masih kecil. Tapi pernah nggak, saking empatinya dengan orang lain yang bermasalah, kamu sampai menyerap energi negatif mereka?

Empati memang diperlukan, karena dari situlah kita mampu memahami perasaan orang lain dengan melihat suatu permasalahan melalui point of view mereka.

Tapi berbeda ceritanya dengan tipe kepribadian emotional sponge. Melansir Counsellor Who Cares, biasanya orang dengan emotional sponge ini cenderung mudah menyerap emosi orang lain daripada diri sendiri.

Jadi misalnya ketika orang lain bercerita kisah pilu, kamu nggak hanya merasakan kesedihannya, tapi justru ikut merasakan stres karena memikirkan masalah orang tersebut. 

Padahal, mengambil dan menyerap begitu banyak beban emosional dari orang lain bisa sangat menguras tenaga. Toh itu sebenarnya juga bukan tanggung jawab kita.

Pada prinsipnya, tipikal orang dengan emotional sponge juga punya keuntungan tertentu dibandingkan orang lain, misalnya intuisi yang bagus dan membuat mereka jadi perseptif.

Namun tetap saja, kondisi itu merupakan faktor yang membuat mereka jadi sangat emosional hingga susah mengendalikan emosi sendiri, parahnya bisa bikin stres terus menerus.

Tak jarang orang-orang yang terlalu emosional ini akhirnya jadi gampang kewalahan. Belum lagi jika ada kasus di mana orang lain justru memanfaatkan empati yang mereka tunjukkan, dan berakhir membebani mereka. 

Lebih jauh, orang dengan emotional sponge juga memiliki beberapa karakteristik yang membuat mereka terlihat lebih menonjol daripada yang lain. Di antaranya sebagai berikut.

1. Intuitif

Sepertinya yang sudah disinggung sebelumnya, mereka memang pribadi yang sangat intuitif. Mereka nggak membutuhkan siapa pun untuk memberi tahu mereka bagaimana perasaan orang lain. Hal ini dengan mudah dirasakan oleh mereka, apakah orang lain sedang baik-baik saja atau tidak.

2. Terlalu Empati

Orang-orang ini kurang mampu mengendalikan rasa empatinya, yang mana ini bisa jadi kabar baik sekaligus kabar buruk. Kabar baiknya, mereka jadi sangat peka dengan perasaan orang lain.

Namun sayangnya, jika sudah terlalu dalam, mereka jadi kewalahan karena merasakan emosi orang lain seolah itu adalah emosi mereka sendiri. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait