URnews

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Kesehatan

Shelly Lisdya, Kamis, 14 Oktober 2021 08.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Kesehatan
Image: Ilustarsi asuransi kesehatan. (Pixabay/geralt)

Jakarta - Asuransi kesehatan menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mengcover apabila terjadi sesuatu kepada dirinya maupun keluarganya di masa mendatang.

Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa keuntungan asuransi kesehatan, antara lain:

- Asuransi kesehatan memiliki pilihan perlindungan lebih spesifik dibanding asuransi jiwa dengan perlindungan tambahan, namun dengan harga lebih murah

- Asuransi kesehatan juga memiliki pilihan tanggungan rawat inap, rawat jalan, perawatan penyakit kritis, bahkan perawatan gigi dan berbagai jenis terapi spesifik

-  Asuransi kesehatan juga bisa menggunakan produk yang ada investasinya sehingga apabila nggak digunakan bisa mengambil manfaat tunai jika ada.

Sayangnya, kekurangan dalam asuransi kesehatan adalah apabila nasabah sudah membayar, maka dia akan dilindungi satu tahun ke belakang. Dan jika kondisinya sehat, tidak terjadi klaim, maka premi yang dibayarkan akan hangus.

"Iya memang seperti itu, akan hilang (premi). Tergantung asuransinya kayak apa. Apakah syariah atau konvensional. Kalau konvensional, premi yang dibayarkan itu masuk ke perusahaan," ujar Konsultan Perencanaan Keuangan, Ila Abdulrahman dalam URWealth, Rabu (13/10/2021).

"Kita mengalami risiko, saldo perusahaan bisa kita tarik. Kita nggak mengalami risiko, premi yang kita bayarkan menjadi keuntungan perusahaan," lanjutnya.

Perbedaan kedua asuransi yang disebutkan Ila adalah, Asuransi konvensional merupakan produk asuransi dengan prinsip jual beli risiko. Nasabah dikenakan premi untuk mendapatkan imbalan berupa proteksi atas risiko yang mungkin terjadi (dalam bentuk kesehatan atau jiwa).

Sementara, asuransi syariah memiliki prinsip sesuai syariat Islam, yaitu berdasarkan asas tolong-menolong antar peserta (ta’awun), saling melindungi (takaful) atau berbagi risiko di antara peserta asuransi.

"Untuk asuransi syariah, gampangnya kayak kas RT, karena dia mengelola kan. Kalau ada risiko diambilkan dari kas ini. Kalau nggak ada, perusahaan asuransi hanya dapat komisi aja," bebernya.

Nah, di sini kamu bisa memutuskan jenis asuransi yang terbaik untukmu dan keluarga. Namun, ketahuilah bahwa memilih untuk memiliki asuransi merupakan keputusan finansial. Urbanreaders, jangan terburu-buru dan pikirkan dengan matang ya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait