URtrending

Mengenal KGPAA Paku Alam VIII yang Dinobatkan Gelar Pahlawan Nasional

Ardha Franstiya, Senin, 7 November 2022 15.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal KGPAA Paku Alam VIII yang Dinobatkan Gelar Pahlawan Nasional
Image: Pejabat Gubernur Paku Alam VIII (kiri) menyambut kedatangan Duta besar Jepang. (Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh, termasuk almarhum KGPAA (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya) Paku Alam VIII di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Penganugerahan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96 TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada 3 November 2022 lalu.

Selain KGPAA Paku Alam VIII, ada 4 tokoh lainnya yang menerima gelar pahlawan nasional, yakni almarhum Dr. dr. HR Soeharto asal Jawa Tengah, almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, almarhum H Salahuddin bin Talabuddin dari Maluku Utara serta almarhum KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.

Bagi kamu yang ingin mengenal sosok KGPAA Paku Alam VIII, berikut profil singkatnya!

Mayor Jenderal TNI. BRMH Sularso Kunto Suratno (10 April 1910 - 11 September 1998) adalah Raja Pakualaman VIII. Ia dikenal sebagai penguasa Pakualaman dan penguasa negeri pecahan Mataram yang berkuasa paling lama.

KGPAA Paku Alam VIII merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1936 hingga 1989. Selain menjabat sebagai raja, KGPAA Paku Alam VIII juga menduduki kursi Wakil Gubernur Yogyakarta I usai proklamasi kemerdekaaan Republik Indonesia (RI)

Peran Paku Alam VIII bagi bangsa dan negara dinilai begitu besar, terutama kepada kiprah serta perhatiannya tentang dunia pendidikan. Paku Alam VIII tidak pernah letih melakukan pemberantasan buta huruf kepada rakyat. 

Ia bersama Sultan Hamengku Buwono IX memberikan dukungan atas pendidikan di Yogyakarta, termasuk dengan mendirikan perguruan tinggi, seperti UGM, UNY (dulu dikenal IKIP), dan IAIN. 

Selain itu, berdirinya SD Pakualaman (dulu dikenal Sekolah Rakyat) dan SMP Puro Pakualaman, serta pembangunan Yayasan Notokusumo pada Juni 1979.

Kini, pada tahun 2022, Paku Alam VIII ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia karena perannya di dalam integrasi Pakualaman bersama dengan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa awal proklamasi Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait