URnews

Mengenal 'Mother of Satan', Bom yang Ditemukan di Kaki Gunung Ciremai

Eronika Dwi, Senin, 4 Oktober 2021 21.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal 'Mother of Satan', Bom yang Ditemukan di Kaki Gunung Ciremai
Image: Ilustrasi Bom Bunuh Diri. (Foto: Freepik)

Jakarta - 'Mother of Satan' atau 'ibunya Setan' menjadi perbincangan hangat setelah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) dan Brimob Polda Jawa Barat, menemukan bahan peledak Tri Acetone Tri Peroxide (TATP) seberat 35 kilogram. 

Nah, 'Mother of Satan' merupakan julukan dari TATP. Bahan peledak TATP mendapat julukan 'Mother of Satan' karena saking berbahayanya. Bahkan, bahan peledak ini memiliki after effect yang mematikan.

Dilansir dari berbagai sumber, TATP atau 'Mother of Satan' ini menjadi bom favorit atau sering kali digunakan oleh para teroris. 

Sebab, bahan bom ini mudah didapat. Bahan-bahan TATP adalah aseton, hydrogen peroksida, asam yang kuat (HCI, sulfat). Aseton dikenal luas oleh masyarakat sebagai penghapus cat kuku. 

Selain bahannya mudah didapat, TATP juga sulit dideteksi. Satu-satunya cara untuk mendeteksi TATP disebut-sebut hanya melalui indra penciuman. Biasanya orang yang membawa bom jenis ini memiliki bau kimia yang kuat. 

TATP atau 'Mother of Satan' pun sudah digunakan dalam aksi teror di berbagai negara, termasuk serangan Paris pada November 2015, pemboman Manchester Arena, pemboman Surabaya, dan pemboman acara paskah di Sri Lanka 2019. 

Diberitakan Urbanasia sebelumnya, bahan peledak tersebut ditemukan di bawah kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Majalengka, atau tepatnya pada ketinggian 1.450 meter di atas permukaan laut di seputaran Blok Cipater, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, puluhan TATP tersebut ternyata disimpan oleh narapidana teroris Imam Mulyana (31).

Imam memberi pengakuan usai menjalani program deradikalisasi di Lapas Gunung Sindur.

"Kepada Densus 88, Imam mengaku jika dia bersama komplotannya masih menyimpang bahan baku TATP sebanyak 35 kilogram," ujar Ahmad Ramadhan melalui keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait