URstyle

Mengenal Post Power Syndrome yang Rentan Dialami Orang Tua

Shelly Lisdya, Jumat, 15 Oktober 2021 17.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Post Power Syndrome yang Rentan Dialami Orang Tua
Image: Ilustrasi Lansia (Pinterest)

Jakarta - Urbanreaders, sudah pernah mendengar apa itu post power syndrome yang rentan menyerang orang dewasa atau lanjut usia (lansia)?

FYI nih guys, post power syndrome sendiri merupakan kondisi kejiwaan yang umumnya terjadi pada orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan. 

Nah, orang yang mengalami kondisi tersebut akan merasa harga dirinya turun karena kurang kepercayaan diri setelah kehilangan pekerjaannya.

"Keadaan seseorang yang merasa sudah tidak berdaya dan tidak berkuasa. Bayangkan dia biasanya sibuk kerja dan bermanfaat buat orang lain tapi tiba-tiba hilang. Nah, akhirnya muncullah post power syndrome ini," kata Psikolog Prita Pratiwi dalam URLife, Jumat (15/10/2021).

Orang tua yang mengalami post power syndrome memiliki gejala atau ciri-ciri seperti suka menyendiri, mudah tersinggung atau marah (agitasi) jika pendapatnya diabaikan. 

Selain itu, orang tua yang mengalami kondisi yang juga disebut retirement syndrome ini juga kerap melamun dan merasa kesepian, hampa serta mudah bersedih dan kecewa. 

"Mereka akan banyak melamun, sensitif dan gampang marah. Dia juga suka mengada-ada, dia merasa dia sudah tidak ada gunanya," lanjutnya.

Tak hanya kehilangan pekerjaan, dijelaskan Prita, orang yang mengalami syndrome ini karena hilangnya kegiatannya secara mendadak sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

"Sebenarnya bukan hanya soal pensiun, tapi lebih ke kurang adanya kegiatan. Makanya kalau orang pensiun itu sebaiknya ada kegiatan, atau belajar hal baru," jelasnya.

"Di perusahaan, lima tahun sebelum pensiun ada pelatihan atau pembekalan agar setelah pensiun dia berdaya. Ada juga loh dibekali berbisnis, nah ini menjaga agar dia siap karena selama bekerja dia itu kan aktif," imbuhnya.

Guys, apabila kamu mendapati orang tua, kakek, nenek, atau orang sekitar menunjukkan gejala post power syndrome dan cukup mengganggu kesehatan, sebaiknya ajak mereka untuk periksa ke dokter atau psikolog.

Apabila biaya dirasa mahal, ada alternatif sederhana yang bisa menghibur mereka yang mengalami kondisi lain, seperti mengajak kegiatan yang belum pernah dilakukan

"Misalnya kita ajarin main Instagram. Ketika ada sesuatu yang dilakukan seperti menyuruh membuat makanan, dia akan ngerasa kalau kehadirannya masih dibutuhkan oleh anaknya. Jadi, lakukan hal-hal simpel tapi berkesan," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait