URtech

Mengenal Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Nivita Saldyni, Sabtu, 5 November 2022 11.21 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Image: Google Doodle Raja Ali Haji, Sabtu (5/11/2022). (Dok. Google)

Jakarta - Potret pria paruh baya berkumis tipis yang mengenakan peci dan kacamata hitam dalam buku menghiasi Google Doodle hari ini, Sabtu (5/11/2022). Ternyata sosok itu adalah sastrawan abad ke-19 yang bernama Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, Guys. 

Dilansir dari laman resminya, Google Doodle menampilkan sosok Raja Ali Haji dalam rangka mengenang sosok Pahlawan Nasional. Adapun ilustrasi yang ditampilkan menggambarkan sosoknya yang dikenal sebagai sejarawan, cendekiawan, dan juga penulis. 

Penasaran dengan sosok Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad? Yuk, simak ulasan singkatnya berikut ini! 

Google menyebut Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad lahir di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang pada 1809. Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mencatat Raja Ali Haji adalah cucu dari Pahlawan Nasional Raja Haji Fisabilillah yang lahir di Selangor, Malaysia. 

Ia merupakan keturunan bangsawan berdarah Bugis. Ayahnya adalah Raja Ahmad dan ibunya Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor. 

Dengan latar belakang tersebut, Raja Ali Haji mendapat pendidikan pertamanya di lingkungan istana Kesultanan Riau-Lingga Pulau Penyengat, sebagaimana anak-anak penghuni istana lainnya. Ia juga dikenal sebagai salah satu siswa berbakat, loh. 

Kemudian pada 1822, Raja Ali Haji ikut dengan ayahnya bepergian ke Batavia atau Jakarta. Bersama rombongan ayahnya itu, Raja Ali Haji juga turut berziarah ke Mekah. Google mencatat, perjalanan ini membuat keduanya jadi bangsawan Riau pertama yang mencapai prestasi ini.

Sejarah mencatat Raja Ali Haji sebagai orang Indonesia pertama yang menyusun pedoman bahasa Melayu. Hal ini dibuktikan lewat dua buku karyanya yang berjudul 'Bustan al-Katibin (1850)' dan 'Kitab Pengetahuan Bahasa (1858)'. 

Nah buku Raja Ali Haji berjudul 'Kitab Pengetahuan Bahasa' itu kemudian ditetapkan sebagai pedoman bahasa Indonesia dalam Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.

Jadi kalau bicara soal bahasa Indonesia ya buku karya Raja Ali Haji inilah cikal bakalnya, Urbanreaders. Itulah juga alasan mengapa julukan Bapak Bahasa Indonesia melekat pada nama Raja Ali Haji. 

Di antara kaum intelektual Kerajaan Riau-Lingga akhir abad 19, nama Raja Ali Haji sangat populer. Berbagai karya besar lahir dari tangannya, termasuk salah satu yang paling terkenal yaitu 'Gurindam Dua Belas (1847)' yang berisi ajaran-ajaran moral yang bisa jadi pedoman hidup bagi manusia membangun hubungan antara sesama manusia dan dengan Tuhannya.

Selain sastrawan, Raja Ali Haji muda juga pernah masuk ke dunia politik pemerintahan. Google mencatat, Raja Ali Haji sempat jadi bupati yang memimpin daerah Lingga di usia 32 tahun sebelum akhirnya dipromosikan jadi penasehat agama. Ia juga dikenal sebagai ulama bagi masyarakat di Pulau Penyengat. 

Perjalanan Raja Ali Haji berakhir saat ia tutup usia di Pulau Penyengat pada 1873. Jenazahnya disemayamkan di Kompleks Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah, Kepulauan Riau. 

Sebagai penghargaan dan mengenang jasanya, pemerintah Indonesia memberikan Raja Ali Haji gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2004. Hal ini karena Raja Ali Haji telah memberikan kontribusinya pada bahasa, sastra, budaya Melayu, dan sejarah Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait