Beautydoozy

Mengenal 'Sleep Training' Bayi yang Diterapkan Nikita Willy

Anisa Kurniasih, Selasa, 18 Oktober 2022 16.43 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal 'Sleep Training' Bayi yang Diterapkan Nikita Willy
Image: Ilustrasi menenangkan bayi (pch.vector/freepik)

Jakarta - Baru-baru ini metode sleep training untuk bayi ramai diperbincangkan. Pasalnya, cara tersebut diterapkan oleh pasangan Nikita Willy dan sang suami, Indra Priawan kepada anak tercinta Issa Xander Djokosoetono.

Dalam sebuah video di kanal Youtube AH milik Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Nikita menjelaskan jika ia sudah membiarkan Izz, sapaan akrab Issa yang baru berusia enam bulan untuk tidur sendiri secara terpisah. Nah, untuk memantau aktivitas sang anak, Nikita mengeceknya lewat CCTV yang terpasang di seluruh area kamar Izz.

Lewat proses sleep training yang dibantu oleh seorang coach, keduanya sudah mengatur pola tidur sang anak yang awalnya tidur setiap 2 sampai 3 jam, kini menjadi 8 sampai 10 jam.

Istilah sleep training ini mungkin belum begitu familiar untuk orang tua baru khususnya di Indonesia. Namun, praktik ini sudah sangat lazim dilakukan dalam parenting di dunia barat loh.

Nah, kalian mungkin masih bertanya-tanya, sebenarnya apa sih sleep training itu dan apa saja manfaatnya untuk si kecil?

Melansir Health Essentials, menurut dokter anak Noah Schwartz, MD, sleep training merupakan proses mengajarkan si kecil untuk tertidur sendiri, entah itu sebelum tertidur atau ketika terbangun di tengah malam. Jadi, kamu berusaha membuat bayi sadar bahwa mereka bisa tidur sendiri atau menenangkan diri mereka sendiri ketika terbangun.

Metode sleep training ini direkomendasikan untuk bayi usia 4 bulan, tapi tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan lebih awal. Namun, dalam rentan usia bayi 4 hingga 6 adalah titik yang tepat, karena bayi sudah cukup besar untuk tertidur selama enam hingga delapan jam semalaman tanpa perlu makan tetapi belum sampai ke titik kenyamanan yang  orang tua berikan.

Pada usia sekitar 4 bulan, bayi sudah bisa belajar tidur sendiri dan belum memiliki ketergantungan untuk tidur sambil diayun. Sedangkan pada usia 6 bulan, bayi sudah mulai mengembangkan siklus tidur-bangun yang teratur, dan mereka mungkin sudah tidak terbangun di malam hari untuk menyusu. Proses tersebut adalah tanda-tanda mereka siap memulai untuk sleep training.

Menerapkan sleep training pada bayi memang tidaklah mudah. Namun kalian nggak perlu khawatir, Guys. Ada tiga metode sleep training yang bisa kamu terapkan agar bayi tidur nyenyak di malam hari sampai pagi, yaitu:

Cry It Out: Metode pertama ini berfungsi agar si kecil mendapatkan kenyamanan sendiri pada saat tidur dengan cara membiarkannya menangis sebelum dan pada saat tidur.

No Cry: Dalam metode ini, kamu harus tanggap merespon ketika bayi menangis dan membutuhkan kenyamanan pada saat tidur.

Fading: Metode terakhir ini adalah kamu harus memberikan kenyamanan dulu pada si kecil, lalu perlahan-lahan menjauh agar ia bisa mengembangkan rasa nyaman pada dirinya sendiri.

Terus, apa sih sebenarnya manfaat dari sleep training pada bayi?

1. Bayi terbangun lebih sedikit saat malam hari.

2. Bayi belajar cara untuk tidur kembali saat terbangun.

3. Bayi memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

4. Baik bagi perkembangan otak dan fisik bayi.

5. Orang tua bisa tidur dengan nyenyak.

6. Orang tua bisa tidur tanpa cemas mendengar suara tangis bayi yang tidak berhenti-henti.

7. Hubungan orang tua dan bayi bisa semakin erat.

Gimana bund? Tertarik untuk mencoba? 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait