URnews

Mengenang 17 Tahun Kematian Munir, Berikut Fakta-faktanya!

Griska Laras, Selasa, 7 September 2021 18.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenang 17 Tahun Kematian Munir, Berikut Fakta-faktanya!
Image: MENOLAK LUPA. Munir Said Thalib pejuang Hak Asasi Manusia dibunuh 7 september 2004. (Foto: Ari Trismana)

Jakarta - Pejuang kemanusiaan Munir Said Thalib mengembuskan napas terakhirnya setelah diracun tepat hari ini, 7 September 2004.

Tujuh belas tahun berlalu, kematian Munir masih menjadi misteri. Publik pun menolak lupa dengan meramaikan lini massa Twitter dengan Keyword Munir untuk mengenang sekaligus memperjuangkan keadilan untuk sang pahlawan kemanusiaan.

Berikut beberapa fakta-fakta Munir Said Thalib yang telah Urbanasia rangkum.

1. Sepak Terjang Munir

Munir merupakan aktivis yang tanpa kenal lelah memperjuangkan kasus pelanggaran HAM. Perjuangannya yang terus dikenang adalah membela hak para korban penculikan rezim Orde Baru yang represif dan otoriter .

Banyak kasus-kasus pelanggaran HAM lain yang menjadi perhatian serius Munir. Di antaranya Tragedi Trisakti, Kerusuhan Mei, Semanggi, Talangsari Lampung, Timur Leste, Papua, Aceh, serta kasus kematian Marsinah, aktivis buruh PT CPS Sidoarjo yang diculik dan mati.

2. Menolak Kursi Parlemen

Bukan hal sulit bagi Munir untuk menjadi seseorang dengan kekayaan materi. Tetapi dia lebih memilih hidup sederhana untuk terus memperjuangkan hak- hak kemanusiaan.

Munir dikabarkan menolak tawaran kursi parlemen dari salah satu pelaku yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM. Namun, aktivis keturunan Arab ini dengan tegas menolak tawaran tersebut.

3. Dibunuh Menggunakan Racun

Munir meninggal di pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA-974 dalam perjalanan menuju Amsterdam untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht.

Sebelum meninggal, Munir sempat kesakitan dan mendapat perawatan dari seorang dokter yang berada di pesawat. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia di ketinggian 4.000 kaki di atas tanah Rumania.

Dua bulan setelah kematian Munir, Kepolisian Belanda menemukan fakta bahwa dia tewas diracun. Saat autopsi, mereka menemukan senyawa arsenik di dalam urin, darah dan jantung dalam jumlah melebihi normal.

4. Terlibatnya Pihak Garuda Indonesia

Ada banyak kejanggalan dalam kematian Munir. Kasus pembunuhan yang masih menjadi misteri ini diyakini melibatkan beberapa pihak dari kalangan berpengaruh.

Kematian Munir turut menyeret pihak maskapai Garuda Indonesia, yakni pilot Garuda Indonesia Pollycarpus dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesi Indra Setiawan.

Pollycarpus yang saat itu berstatus sebagai pilot ternyata dalam masa cuti. Namun, Indra Setiawan memberikan surat tugas padanya.

Tiga hari sebelum keberangkatan, Munir menerima telepon dari seseorang yang bernama Pollycarpus. Dalam telepon itu, dia memastikan Munir naik penerbangan GA 974.

Pollycarpus yang saat kejadian mengaku sebagai kru tambahan, kemudian dinyatakan sebagai pelaku yang memasukkan arsenik ke dalam minuman Munir.

Pollycarpus dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Namun hukuman diringankan menjadi 14 tahun penjara setelah memohon peninjauan kembali. Pollycarpus dinyatakan bebas murni pada Agustus 2018. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait