URnews

Menteri Bahlil: Investasi Rp 200 Triliun Akan Masuk ke IKN

Putri Rahma, Senin, 24 Oktober 2022 17.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menteri Bahlil: Investasi Rp 200 Triliun Akan Masuk ke IKN
Image: Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Dok. Setkab)

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan minimal ada Rp 200 triliun dana investasi yang akan masuk ke dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahap pertama.

"Minimal Rp 200 triliun itu akan bisa kami wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya, Senin (24/10/2022).

Bahlil juga menjelaskan bahwa sudah ada komitmen terkait investasi dari sejumlah negara di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), Cina, Korea Selatan, dan Taiwan.

"Kami targetkan pada 2023 mereka (UEA) akan masuk di IKN, yang sudah firm itu 20 miliar dolar AS, yang sudah oke. Dan mereka akan masuk IKN dan beberapa investasi di sektor yang lain," jelas Bahlil.

Ia juga mengatakan sejumlah negara Eropa telah menyampaikan penawaran dan sebagian bahkan telah dibawa kepada Presiden Jokowi.

Selain itu, Mantan Ketua Umum HIPMI itu juga menegaskan ada banyak investor yang ingin masuk dalam proyek pembangunan IKN. Dari investasi IKN sebesar Rp 500 triliun lebih, hanya sekitar 20 persen yang berasal dari APBN dan sisanya adalah dari investasi.

Maka dari itu, dibutuhkan investasi swasta guna berpatisipasi dalam pembangunan IKN yang akan selesai bukan hanya dalam waktu satu dua tahun.

"Itu kan bukan satu tahun, dua tahun selesai, itu bisa sampai 10 tahun baru bisa selesai. Untuk tahap pertama berdasarkan masterplan, inshaAllah akan sesuai dengan schedule. Pada 2024 apa yang dicanangkan pemerintah, untuk upacara 17 Agustus di IKN, InshaAllah akan terwujud,"ujarnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah membahas terkait rancangan pemeritnah soal kemudahan berusaha di IKN, dan RPP tersebut ditargerkan rampung pada akhir Oktober ini.

"PP unruk Insentif (IKN) di Kementerian Investasi. Jadi sekarang lagi dibahas. Harusnya selesai Oktober ini, InshaAllah saya akan kejar target itu,"tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait