URnews

Michelle Obama Sebut 'Rasisme Sistemik' Datang dari Gedung Putih

Nunung Nasikhah, Sabtu, 29 Agustus 2020 15.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Michelle Obama Sebut 'Rasisme Sistemik' Datang dari Gedung Putih
Image: Mantan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama bersama suaminya Barack Obama. (Twitter @MichelleObama)

Washington – Mantan ibu negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama menyebut Gedung Putih memicu perpecahan rasial, setelah insiden penembakan oleh polisi di Kenosha, Wisconsin, baru-baru ini.

Menurutnya, unjuk rasa yang terjadi selama tiga bulan terakhir ini telah membuka mata, menggetarkan hati nurani dan memicu masyarakat AS untuk berubah.

"Saya sangat terpukul oleh penembakan di Kenosha. Pertama, tujuh tembakan dari senjata petugas polisi ke punggung Jacob Blake saat anak-anaknya melihat," tulis Michelle dalam sebuah pernyataan saat membahas pembunuhan dan kerusuhan rasial baru-baru ini di Kenosha, Wisconsin, melalui akun Twitternya @MichelleObama.

Dua malam kemudian, peluru kembali menewaskan dua pengunjuk rasa, dengan seorang pemuda berusia 17 tahun yang ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan.

"Beberapa bulan terakhir ini, saya telah memikirkan banyak hal tentang apa yang dilihat anak-anak kita setiap hari di negara ini - kurangnya empati, perpecahan yang terjadi pada saat krisis, rasisme kuno dan sistemik yang sangat menonjol di musim panas ini,” tuturnya.

"Kadang-kadang mereka melihatnya di berita. Kadang-kadang mereka melihatnya dari White House Rose Garden. Dan terkadang mereka melihatnya dari kursi belakang mobil,” imbuhnya.

Meskipun mengaku lelah dan frustrasi oleh ketidaksetaraan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat, Michelle mengatakan, demonstrasi di seluruh negeri yang menentang ketidaksetaraan ras telah memberinya harapan.

"Tapi kemudian saya melihat protes cepat dan kuat yang telah meningkat di seluruh negeri ... dan saya melihat sesuatu yang berbeda," tulisnya.

Namun, aksi protes ini tidak akan membuat Jacob Blake bisa kembali. Hal tersebut juga tidak akan menghapus trauma dari anak-anak Blake.

"Mereka tidak akan mengembalikan siapa pun yang telah diambil dari kita,” tandas Michelle.

"Tapi mereka akan melakukan sesuatu. Mereka sudah melakukannya - membuka mata, hati nurani yang bergetar, dan mengingatkan orang-orang dari semua latar belakang bahwa masalah ini tidak terselesaikan awal musim panas ini dan tidak akan dalam waktu dekat kecuali kita semua membuat perubahan,” tegasnya.

Pada hari Jumat (28/8/2020), ribuan orang bergabung dalam pawai anti-rasisme di Washington pada peringatan 57 tahun pidato ‘I Havea Dream’ Martin Luther King Jr. Ayah dan saudara perempuan Mr Blake berbicara di acara tersebut.

Korban penembakan berusia 29 tahun itu masih di rumah sakit dan sempat diborgol hingga ke tempat tidurnya.

Investigasi atas penembakan Blake saat ini tengah dilakukan dan tiga petugas yang terlibat dalam insiden itu telah dicopot jabatannya.

Selain itu, pemuda berusia tujuh belas tahun bernama Kyle Rittenhouse juga didakwa atas penembakan dua orang dalam unjuk rasa di Kenosha.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait