URtainment

Minta Maaf soal Kampanye #IndonesiaButuhKerja, Ardhito Pramono Merasa 'Dibohongi'

Nunung Nasikhah, Sabtu, 15 Agustus 2020 08.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Minta Maaf soal Kampanye #IndonesiaButuhKerja, Ardhito Pramono Merasa 'Dibohongi'
Image: Ardhito Pramono. (Twitter @ardhitoprmn)

Jakarta – Musisi Ardhito Pramono belakangan ini banyak menjadi perbincangan atas keikutsertaannya dalam kampanye #IndonesiaButuhKerja yang berkaitan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Bersama 21 public figure lain, Ardhito memposting sebuah narasi yang mengajak masyarakat untuk mendukung RUU yang ditujukan untuk mempermudah perizinan investasi di Indonesia tersebut.

Pasca ‘diserang’ netizen karena kampanye tersebut, Ardhito kemudian buka suara. Melalui akun Twitternya @ardhitoprmn, Ardhito melayangkan klarifikasi dan permintaan maaf.

“Betul bahwa saya menerima brief untuk ikut dalam kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja & menerima bayaran. Seperti kerjasama saya dengan sebuah brand,” kata Ardhito mengawali.

“Namun dalam brief yang saya terima dari publicist saya, tidak ada keterangan tentang Omnibus Law. Apakah saya bertanya sebelumnya? Ya, saya bertanya,” lanjutnya.

Ardhito juga mengaku telah menanyakan apakah ada kepentingan politik tertentu dalam kampanye #IndonesiaButuhKerja.

“Jawaban publicist saya; tidak, tujuannya hanya membuat tenang di tengah pandemic karena akan adanya lapangan pekerjaan nantinya. Saya diminta membuat tulisan sesuai dengan harapan saya,” ujarnya.

Pelantun lagu Bitterlove tersebut juga sempat bertanya mengenai hubungan antara kampanye tersebut dengan dengan omnibus law. Namun publicist-nya mengatakan tidak ada.

“Saya bertanya karena saya hanya musisi, nggak paham politik dan tidak punya pengetahuan akan isu-isu tersebut sehingga saya tidak ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami,” kata Ardhito.

Atas ketidaktahuannya dan seolah tak berempati pada pihak yang memperjuangkan penolakan omnibus law, musisi berusia 25 tahun tersebut meminta maaf.

“Saya mohon maaf. Ke depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dan peduli,” tandasnya.

“Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tapi melalui musik yang saya buat. Terima kasih,” sambungnya.

Selain meminta maaf, Ardhito juga mengaku telah meminta publicist-nya untuk mengembalikan pembayaran yang diterima dari postingan tagar #IndonesiaButuhKerja.

Klarifikasi Ardhito ini pun tak ayal mendapatkan respon beragam dari para netizen yang mengikutinya di Twitter. Ada yang memberikan kritik ada pula yang memberi dukungan.

“Biasakan cari tahu seluk beluknya dulu, hyung. Soalnya kamu punya followers banyak yang bisa dengan gampang influence orang-orang. Sebelum ambil endorse-an cek dulu detail-detailnya dan lain kali hati-hati. Kamu nggak mau kan people lost respect to you. Saya termasuk yang kzl,” kata seorang netizen.

“Hyung hilaf, memang betul #indonesiabutuhkerja tapi dengan cara #JegalOmnibusLaw,” ujar netizen lain.

“Iyaa kita juga tau ko pasti kalian kalian yang pake hashtag itu nggak tau maksud di baliknya, semangat to,” tandas netizen lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait