URnews

Muhammadiyah Resmi Tetapkan Idul Adha Tahun Ini Jatuh pada 9 Juli

Nivita Saldyni, Senin, 20 Juni 2022 16.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Muhammadiyah Resmi Tetapkan Idul Adha Tahun Ini Jatuh pada 9 Juli
Image: Ilustrasi pelaksanaan salat ied (Foto: Pixabay/suhailsuri)

Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi tetapkan 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Keputusan ini sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor NOMOR 01/MLM/I.0/E/2022,  Urbanreaders. 

Dikutip dari maklumat tersebut, penentuan ini dilakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelas Tarijh dan Tajdid PP Muhammadiyah. Berikut hasilnya:

1. Pada hari Rabu Legi, 29 Zulkaidah 1443 H bertepatan dengan 29 Juni 2022 M, ijtimak jelang Zulhijah 1443 H terjadi pada pukul 09:55:07 WIB.

2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢  LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +01° 58¢ 28² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.

“Berdasarkan hasil hisab tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M,” bunyi maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir itu.

Dalam maklumat itu juga disebutkan, 1 Dzulhijah jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022. Sementara Hari Arafah (9 Dzulhijah) jatuh pada Jumat, 8 Juli 2022.

“Demikian maklumat itu disampaikan untuk masyarakat, agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," tutupnya.

Imbauan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Mohammad Mas’udi sempat menyinggung soal potensi perbedaan waktu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini. Untuk itu ia berpesan agar masyarakat bisa menghormati perbedaan tersebut.

“Paling tidak ada dua hal yang menjadi perhatian Majelis Tarjih dalam hubungannya dengan Idul Adha. Pertama tentu adalah terkait dengan salat ied dan pelaksanaan Kurban. Kedua adalah terkait dengan kemungkinan terjadinya perbedaan lebaran,” ujar Mas'udi pada Rabu (15/6/2022).

Ia juga berpesan agar pelaksanaan salat ied dan ibadah kurban dilaksanakan dengan proses ketat, salah satunya dengan memakai masker saat di kerumunan. Jangan sampai, imbuh Mas'udi, perayaan dan ritual ibadah umat Islam menjadi pintu kembali melonjaknya angka terpapar COVID-19 di Indonesia.

Ia pun mengimbau agar proses penyembelihan hewan kurban berjalan dengan tertib. Petugas pun harus sigap sehingga tak terjadi kerumunan yang mengakibatkan umat lalai protokol kesehatan.

“Kedua, teman-teman yang belum vaksin booster untuk segera melakukan vaksin. Bagaimanapun juga paham islam Muhammadiyah adalah paham Islam Berkemajuan karena itu kemudian ikhtiar untuk bisa terhindari dari COVID-19 adalah dengan melengkapi vaksin,” ajaknya.

Terakhir, jika pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan di ruang yang tertutup Mas'udi berpesan agar ruangan yang digunakan harus memiliki ventilasi diperlebar. Sehingga ada jalur sirkulasi udara yang memadai dalam ruangan tersebut.

"Jangan sampai pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang dilakukan di ruang tertutup tidak memiliki celah atau jalur sirkulasi yang maksimal,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait