URnews

Mulai Besok, Rusia Bakal Kurangi Pasokan Gas ke Eropa

Nivita Saldyni, Selasa, 26 Juli 2022 13.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mulai Besok, Rusia Bakal Kurangi Pasokan Gas ke Eropa
Image: Gazprom Rusia (Twitter @Gazprom).

Jakarta - Setelah menurunkan kapasitas Nord Stream 1 hingga 40 persen dari kapasitas normal sejak Juni dan mematikannya selama 10 hari untuk pemeliharaan, Rusia bakal memperketat aliran gas mereka ke Eropa pada pekan ini. Lewat perusahaan energinya, Gazprom, Rusia memutuskan untuk menurunkan gas melalui pipa Nord Stream 1 mulai Rabu (27/7/2022).

"Karena berakhirnya waktu yang ditentukan sebelum perbaikan (sesuai dengan pemberitahuan Rostekhnadzor dan mempertimbangkan kondisi teknis mesin yang relevan), Gazprom mematikan satu lagi turbin gas yang diproduksi oleh Siemens di Portovaya," ungkap Gazprom dalam pernyataan resminya, seperti dikutip pada Selasa (26/7/2022).

Pemangkasan pasokan gas itu akan dimulai pada Rabu pukul 07.00 waktu setempat. Dengan adanya keputusan ini, maka gas yang disuplai Gazprom akan menjadi 33 juta meter kubik per hari atau hanya menjadi sekitar 20 persen dari kapasitas normal harian pipa Nord Stream.

Pipa Nord Stream 1 membentang di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun. Pipa ini merupakan sumber utama gas Jerman dan menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan gas di negara tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, Jerman menilai hal tersebut sebagai alasan untuk pengurangan gas. Mereka menilai langkah ini hanya dalih untuk menciptakan ketidakpastian di tengah perseteruan Kremlin dan negara-negara Barat saat serangan militer Rusia ke Ukraina berlangsung.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin menimbulkan ketidakpastian dan kenaikkan harga sebagai 'strategi' untuk mengobrak-abrik persatuan Eropa.

Langkah Rusia terhadap pasokan gas ke Eropa beberapa waktu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Bahkan tak sedikit pejabat yang khawatir Rusia bakal memotong aliran gas saat musim dingin.

Jika hal itu terjadi maka Jerman akan terancam masuk ke dalam jurang resesi. Akibatnya, harga-harga akan kembali mengalami pelonjakan.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuding langkah Kremlin sebagai 'perang gas' terhadap Eropa. Untuk itu ia meminta Eropa meningkatkan sanksinya untuk Moskow.

"Ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia melawan Eropa yang bersatu," kata Zelenskyy merespons pengumuman Gazprom, Senin (25/7/2022).

Menurutnya itu hanyalah bentuk lain dari teror. Oleh karenanya ia menyerukan agar Eropa melakukan perlawanan.

“Itulah mengapa kamu harus menyerang balik," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait