URstyle

Mulai Tahun Ini, Dinkes Bali Bakal Tes HIV/AIDS kepada Calon Pengantin

Urbanasia, Rabu, 11 Januari 2023 12.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mulai Tahun Ini, Dinkes Bali Bakal Tes HIV/AIDS kepada Calon Pengantin
Image: Ilustrasi HIV/AIDS. (Pixabay)

Jakarta - Dinas Kesehatan Bali bakal melakukan tes HIV/AIDS kepada para calon pengantin mulai tahun 2023 ini. Dengan demikian, rangkaian tes kesehatan sebelum menikah akan bertambah. 

“Kami menawarkan kepada calon pengantin untuk melakukan tes HIV/AIDS. Dengan demikian, nanti bukan hanya dua kali suntik tetanus,” kata Kepala Dinkes Bali, I Nyoman Gede Anom melansir Antara, Rabu (11/1/2023).

Anom menambahkan, upaya tersebut perlu mendapatkan dukungan lebih. Pasalnya, masyarakat di Bali yang mayoritas beragama Hindu memiliki upacara pernikahan adat terlebih dahulu. 

Pengurusan akta nikah, imbuh Anom, sering kali berbeda dengan hari pernikahan adat tersebut. Bahkan ada yang baru mengurus akta setelah anak lahir. 

“Bali beda dengan provinsi lain. Misalnya pada Muslim, buku nikahnya hanya akan keluar jika sudah tes tetanus dan HIV/AIDS,” imbuhnya. 

Masih kata Anom, tes HIV/AIDS untuk calon pengantin bukan langkah yang tiba-tiba. Dinkes Bali disebut sudah melakukan sosialisasi terkait hal ini sejak 2 tahun terakhir. 

Hanya saja, Anom mengaku mengalami kesuslitan untuk merealisasikan upaya tersebut, apalagi jika diwajibkan.

"Seperti wajib bayar pajak juga sulit, apalagi ini wajib tes sebelum nikah. Kita sekarang kalau dibilang kebutuhan dari program kan wajib, dalam artian kalau menikah dua orang tidak ada rahasia termasuk dalam status kesehatan," katanya.

Upaya pencegahan ini juga dilakukan Pemprov Bali. Tujuannya untuk mencegah hal buruk di kemudian hari, seperti terjadi perceraian apabila ditemukan hasil positif HIV/AIDS dari salah satu pihak.

Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan tes HIV/AIDS, Dinkes Bali telah membebaskan biaya pemeriksaan di seluruh puskesmas, dengan upaya penawaran ke masyarakat tanpa paksaan.

Pada tahun ini, Dinkes Bali akan lebih banyak melakukan sosialisasi, terutama soal normalisasi tes HIV/AIDS. Artinya, jika nantinya positif dan harus minum obat seumur hidup, sama saja dengan minum obat pada penyakit apapun.

Untuk pengobatannya, Anom mengimbau masyarakat tak ada yang perlu khawatir. Pasalnya, stok obat terhitung cukup bahkan untuk 6 bulan ke depan, dengan jumlah 11 ribu pasien yang ada di Bali saat ini.

"Untungnya 6 bulan terakhir sudah membaik, paling tidak di Bali ini hingga bulan Juni 2023 sudah aman. Jumlah pasien 11 ribu sekarang dan stok obat adalah 11 ribu dikalikan 6 bulan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait