URnews

Nakes di Wisma Atlet Belum Terima Insentif, Ini Alasan Kemenkes

Shelly Lisdya, Minggu, 9 Mei 2021 12.12 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Nakes di Wisma Atlet Belum Terima Insentif, Ini Alasan Kemenkes
Image: Ilustrasi tenaga medis. (Pixabay)

Jakarta - Sudah satu tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia bahkan dunia. Namun, sayangnya tenaga kesehatan (nakes) di Wisma Atlet Jakarta hingga daerah dikabarkan belum menerima insentif yang dijanjikan oleh pemerintah. 

Berikut fakta-fakta yang telah dirangkum Urbanasia, Minggu (9/5/2021).

1. 500 Nakes Wisma Atlet Belum Diberikan Insentif

Hal itu diketahui dari postingan yang dibagikan Ahmad Arif melalui akun Twitter pribadinya @aik_arif. Ia menuliskan hingga Rabu malam, 6 Mei 2021 sebanyak 500 nakes di Wisma Atlet belum mendapatkan pembayaran sejak Desember 2020 hingga April 2021. 

"Hingga Rabu (5/6/2021) pukul 20.00 WIB, menurut data JNI, tercatat 500 nakes di Wisma Atlet belum mendapatkan pembayaran sejak Desember 2020 hingga April 2021. Bahkan, sebagian nakes belum dibayar sejak November 2020," tulisnya pada 7 Mei 2021. 

Ia juga menyebut, jika ribuan nakes di Indonesia juga belum mendapatkan insentif hingga Mei 2021.

"Pendataan oleh @LaporCovid sejak 8 Januari 2021 hingga 6 Mei 2021, menemukan secara akumulatif terdapat 3.484 nakes di Indonesia yang belum menerima insentif. Selain belum dibayar, juga ada pengaduan tekanan terhadap nakes agar tidak menyuarakan keterlambatan insentif," terangnya.

Ahmad Arif juga menyatakan, bahwa para nakes tersebut umumnya adalah tulang punggung keluarga

"Ada yang mengaku kesulitan membayar kontrakan buat keluarga mereka dan membeli susu untuk bayinya," tambahnya. 

Bagi nakes (non-pns) di RSDC Wisma Atlet atau rumah sakit darurat lainnya, insentif ini merupakan satu-satunya penghasilan mereka. "Mrk tdk digaji dan tidak dapat jasa medis atas layanan yg dilakukan. Jd kalau insentif tdk dibayar, dapatnya nasi kotak dan tempat tidur di wisma," ungkapnya.

2. Alasan Insentif Belum Cair

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Trisa Wahyuni Putri mengatakan, alasan penundaan pembayaran insentif relawan nakes di Rumah RSDC Wisma Atlet, terjadi karena pencairan dananya harus melalui proses peninjauan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sebelumnya, dikatakan Trisa, anggaran untuk keperluan tersebut diblokir oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sehingga, Kementerian Kesehatan tidak bisa menggunakannya sebelum ditinjau oleh BPKP.

"Kemarin blokirnya sudah kami selesaikan dan sudah dibuka anggarannya, dan DIPA sudah masuk di Badan PPSDM dan kemarin pagi juga kami memproses untuk bisa dibayarkan," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (9/5/2021).

Dijelaskannya, persetujuan pencairan dana untuk membayar insentif tenaga kesehatan, dilakukan secara bertahap. Setelah pengajuan blokir pertama disetujui, Kemenkes selanjutnya mengajukan kembali buka blokir tahap kedua kepada Kemenkeu sebesar Rp231 miliar. Anggaran tersebut selanjutnya segera dibayarkan langsung kepada para nakes.

3. Rincian Insentif

Melansir dari laman Kemenkes, Plt Badan PPSDM Kesehatan, Kirana Pritasari memaparkan rincian anggarannya.

''Tahap satu sudah disetujui dan buka blokir sebanyak Rp 580 miliar, dengan jumlah faskes 914 dan jumlah nakes 97.924 orang,'' kata Kirana. 

Secara rinci, terdapat 97 ribu lebih nakes itu tersebar di RS TNI/Polri dengan jumlah 10.505 nakes dengan total intensif sebesar Rp 71,517 miliar. Kemudian RS Vertikal Kemenkes dengan jumlah 8.658 nakes dengan insentif senilai Rp 49,704 miliar

RS BUMN dengan jumlah 2.290 nakes dengan nilai Rp14,315 miliar. Kemudian Faskes di kementerian/lembaga lain, sebanyak 1.951 nakes dengan nilai Rp12,275 miliar.

Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebanyak 2.682 nakes dengan nilai Rp13,098 miliar, RS Lapangan sebanyak 1.201 nakes dengan nilai Rp 6,567 miliar. Balai 442 nakes dengan nilai Rp 2,202 miliar, Laboratorium sebanyak 165 nakes dengan nilai Rp 832,5 juta, dan RS swasta atau lainnya dengan jumlah 69.924 nakes dengan nilai Rp409,487 miliar.

Sementara untuk intensif Februari 2021 yang akan dicairkan sebesar Rp18,28 miliar untuk 2.499 tenaga relawan dan sudah dalam proses perbaikan, tinggal menunggu persetujuan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Sedangkan untuk Maret 2021, bakal dicairkan insentif kepada 2.457 relawan dengan total anggaran Rp18,21 miliar. 

Sedangkan dana untuk membayar insentif bulan Januari hingga Maret 2021 relawan nakes di RSDC Wisma Atlet. Dengan total dana insentif yang sedang dalam proses pencairan dan sudah dicairkan sekitar Rp57,97 miliar.

Sementara itu, pada tahap pertama pemerintah pada 13 April 2021 telah mencairkan dana Rp13,37 miliar untuk membayar insentif bulan Januari 2021 bagi 2.090 relawan nakes. Pemerintah sedang memproses pencairan dana tahap kedua Rp8,09 miliar untuk pembayaran insentif bulan Januari 2021 bagi 1.051 relawan nakes.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait