NASA Temukan Jejak Air di Planet Mars, Bukti Mirip Bumi

Jakarta - Teori bahwa Planet Mars mirip Bumi dan ada kehidupan di sana kembali muncul ke permukaan. Baru-baru ini Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan adanya jejak perairan di planet tersebut.
Yap, banyak teori mengatakan di planet tersebut mirip dengan bumi yakni ada air yang mengalir. Namun penjelajah dan peneliti menyakini bahwa jejak air itu tinggal kenangan.
Nah, penangkapan jejak air di Mars itu ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Nicolas Mangold dari University of Nantes di Prancis.
Mangold pada Februari 2021 menggunakan gambar yang diambil oleh robot rover bernama Perseverance untuk memeriksa ukuran, orientasi, dan distribusi batuan yang berserakan di sekitar rover dan tertanam di lapisan sedimen pada permukaan tebing yang terbuka dan singkapan hingga beberapa kilometer jauhnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 3,7 miliar tahun yang lalu, sebuah sungai memang mengalir ke wilayah ini dengan kecepatan beberapa meter per detik, mengisi sebuah danau yang memenuhi kawah selebar 45 kilometer hingga kedalaman 100 meter di beberapa tempat. Kawah tersebut dikenal sebagai Jezero.
Akan tetapi analisis tim juga mengungkapkan fluktuasi tak terduga di kedalaman danau, yang tampaknya kadang-kadang naik atau turun beberapa meter, mungkin akibat variasi musiman.
“Ada sebuah danau, tetapi ceritanya berbeda dari yang diharapkan,” kata Mangold seperti dilansir Scientific American, Kamis (7/10/2021).
Di Bumi, ketika sungai mengalir ke danau, ia membawa butiran lumpur bersamanya. Seiring waktu, sedimen itu menumpuk di lapisan yang menyebar dari titik sempit di mana air yang mengalir bertemu dengan yang diam. Pengamatan dari misi pesawat ruang angkasa sebelumnya, yang mengorbit Mars dari atas, telah menunjukkan sesuatu yang serupa di permukaan planet merah, sehingga para ilmuwan sudah menduga bahwa kawah Jezero, yang terbentuk setelah tumbukan meteor, telah terisi air.
Sumber: Potret sisa endapan sedimen berbentuk kipas yang dikenal sebagai delta yang terekam Perseverance. (Dok. NASA)
Tapi mereka tidak bisa memastikan yang sebenarnya hanya melalui foto kawah Jezero saja. Yang pasti, Perseverance telah melihat ke seberang medan yang tenang dan mengamati sebuah oasis yang hilang dan bukan sekadar gurun tandus.
Foto-foto Jezero membantu para ilmuwan menyimpulkan bahwa sedimen memang kemungkinan dibentuk oleh air yang mengalir, bukan karena angin atau proses geologis lainnya.
Para peneliti bahkan dapat mengidentifikasi peristiwa cuaca masa lalu yang bersifat sementara seperti banjir bandang berdasarkan pengamatan akan batu-batu besar yang berserakan di dasar danau. Bebatuan itu menunjukkan bahwa mereka berasal dari luar kawah. Mereka pasti terbawa air yang cukup kuat untuk mengeluarkannya dan kemudian membawanya ke hilir.
"Mereka (batu-batuan) seharusnya tidak ada di sana,” ujar Mangold.
Baca Juga: Mantap! Cina Berhasil Daratkan Rover ke Mars
Tapi lingkungan tidak selalu begitu kacau. Di bawah batu-batu besar ini terdapat lapisan-lapisan sedimen halus, yang menunjukkan bahwa pernah ada sungai yang tenang mengaliri cekungan.
Iklim di Mars berubah secara drastis, dan planet tersebut kini berubah menjadi dunia yang membeku dan berdebu. Para ilmuwan belum tahu persis apa yang terjadi di planet tersebut. Para peneliti yang mengerjakan misi Perseverance berharap menemukan beberapa jawaban di dalam kawah Jezero.