URnews

411 Petugas Disiagakan di 17 Titik Penyekatan Perbatasan Surabaya

Nivita Saldyni, Kamis, 6 Mei 2021 11.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
411 Petugas Disiagakan di 17 Titik Penyekatan Perbatasan Surabaya
Image: Pengecekan kesiapan penyekatan di Depan CITO oleh petugas gabungan, Kamis (29/4/2021). (Instagram @dishubsurabaya)

Surabaya - Sebanyak 411 orang petugas gabungan yang terdiri dari jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kepolisian dan TNI mulai disiagakan di 17 titik perbatasan kota. Para petugas ini telah disiagakan sejak Senin (6/5/2021) pagi.

Adapun 17 titik penyekatan itu di antaranya adalah Terminal Benowo, Terminal Osowilangon (TOW), Exit Tol Masjid Al Akbar, Depan PMK SIER, Eks Pasar Karang Pilang, Exit Tol Gunungsari-Malang, dan Exit Tol Gunungsari-Gresik.

Selain itu juga di SP3 Driyorejo-Lakarsantri, Depan CITO Dishub Surabaya, Exit Tol SIMO Surabaya, Exit Tol Satelit, Rungkut (Pondok Chandra), MERR Gunung Anyar, Jembatan Suramadu, Exit Tol Margomulyo, Dupak Demak, dan Exit Tol Perak.

Nah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyatakan penyiagaan di sejumlah titik penyekatan ini merupakan hasil kesepakatan bersama. Baik antara Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan juga TNI.

“Kami ada penyekatan di 17 titik, termasuk pengetatan di terminal-terminal tipe A, baik Purabaya maupun TOW. Sehingga diharapkan tidak ada pelaku mudik. Jadi masyarakat akan discreening,” kata Irvan dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (6/5/2021).

Screening, imbuh Irvan, bahkal dilakukan kepada pengendara dengan kendaraan selain plat L (luar Kota Surabaya) yang bakal keluar masuk kota Surabaya. Screening juga akan dilakukan kepada warga di luar KTP Surabaya yang mempunyai tujuan selain untuk bekerja atau kepentingan kedaruratan.

“Yang melanggar juga akan kami putar balik,” tegasnya.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya mengatakan bahwa ratusan petugas gabungan ini akan bersiaga selama masa peniadaan mudik Lebaran, yaitu mulai 6 - 17 Mei 2021. Langkah ini diambil sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021.

Bahkan untuk memperketat pengawasan, Febri mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan empat armada di empat titik penyekatan yang ada. Fungsinya untuk mengantisipasi masuknya penumpang dari travel 'gelap' selama larangan mudik berlangsung.

"Ada empat armada truk milik Satpol-PP di Terminal TOW (Terminal Osowilangun), Merr, Bundaran Cito dan Suramadu," kata Febri.

Nah armada-armada inilah yang akan mengantar para penumpang dari travel itu ke Asrama Haji untuk menjalani karantina selama lima hari.

"Antisipasinya untuk siapa, untuk travel-travel gelap itu penumpang travel gelap tujuan Surabaya itu langsung diangkut kemudian dibawa ke Asrama Haji, baik itu warga Surabaya, maupun warga luar kota akan dibawa ke sana," jelasnya.

Nantinya para penumpang dari travel tersebut akan dibebankan biaya karantina sebesar Rp 300 ribu per hari. Sehingga kalau di total, mereka harus menyiapkan uang sebesar Rp 1,5 juta untuk karantina di Asrama Haji Surabaya.

"Biaya satu orang Rp 300 ribu per hari selama lima hari," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait