URnews

Arkeolog Temukan Lokasi Dugaan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Shelly Lisdya, Jumat, 22 Oktober 2021 17.13 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Arkeolog Temukan Lokasi Dugaan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Image: Dwi Nugroho memaparkan dugaan temuan kapal Van Der Wijck di Ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021). (Antara)

Lamongan - Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, adanya dugaan lokasi atau titik tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang karam sekitar tahun 1936 di perairan Brondong Lamongan.

Dwi Nugroho menyebut, penemuan tersebut masih terus dikaji untuk dapat ditemukan bukti konkretnya berdasarkan ilmu pengetahuan.
 
Ia mengatakan saat melakukan survei di titik lokasi tenggelamnya kapal sejak Juni 2021 telah diketahui dari foto-foto dan video yang didapatkan, namun karena perairan Lamongan yang cukup keruh, survei masih terus dilakukan pada Oktober ini.

"Memang ada kapal karam di titik yang kita duga Van Der Wijck, dari foto-foto dan video yang kami dapatkan. Namun, masih terus proses, dan melakukan identifikasi perlahan-lahan. Jadi, kami terus cocokkan bagian-bagian dengan gambar dari Kapal Van Der Wijck," ungkap Wicaksono dikutip Antara, Jumat (22/10/2021).

Lebih lanjut, Dwi Nugroho menyebut, pihaknya juga mendapatkan informasi mulai dari pernyataan masyarakat dan nelayan, serta keberadaan monumen tugu peringatan.

Kini BPCB masuk pada tahapan identifikasi, apakah kapal karam yang ditemukan itu merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck yang telah dikonfirmasi nelayan setempat.

"Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret, dan untuk tercapainya tujuan tersebut, perlu terus dilakukan eksplorasi. Sebab, ada banyak properti," katanya.
 
Selain itu, dikatakannya, masyarakat setempat juga tidak ada yang berani menjarah, karena dianggap keramat. 

"Kami berharap, jika ke depan bisa terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, bisa dijadikan museum," ucapnya.
 
Ia mencatat beberapa barang berharga temuan di lokasi peninggalan bisa dijadikan cerita mengenai apa yang terjadi di tahun 1936.
 
"Itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya," kata Wicaksono.
 
Sementara itu, Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim menyampaikan pesan Panglima Koarmada II Jatim, yang bersedia turut terlibat dalam kegiatan pencarian Kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan.

Menurutnya, jika benar ditemukan bahwa bangkai kapal karam tersebut adalah Kapal Van Der Wijck, ini dapat menjadi salah satu ikon dunia yang wajib dijaga.

“Berdasar foto ini apakah karakteristik tangga bisa dipastikan milik Kapal Van Der Wijck? Penempatan tangga ini sesuai fungsi apakah kapal untuk perang atau untuk mengangkut penumpang. Baling-balingnya juga demikian," katanya.
 
Bagus mengatakan, beberapa temuan seperti bentuk baling-baling harus dicocokkan dengan literatur kapal, model dan produksi tahun berapa.

"Terkait gambaran pengangkatan kapal, pengalaman saya butuh biaya yang sangat besar, untuk kapal sebesar Van Der Wijck,” kata Bagus.
 
Berdasarkan literasi Wikipedia Kapal Van Der Wijck merupakan kapal mewah di tahun 1921 yang tercatat tenggelam pada tahun 1936 di Laut Jawa.
 
Kapal tersebut dinamakan Van Der Wijck karena sesuai nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck, dan melatarbelakangi penulisan novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck oleh Hamka, yang kemudian diangkat menjadi sebuah film pada tahun 2013.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait