URnews

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Picu Banjir Bandang di Kota Batu

Nivita Saldyni, Sabtu, 6 November 2021 13.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Picu Banjir Bandang di Kota Batu
Image: Tim gabungan melakukan penanganan pasca banjir bandang di Kota Batu, Jumat (5/11/2021). Sumber: Humas Pemkot Batu

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir bandang yang melanda Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11/201) dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, curah hujan di Kota Batu pada hari itu masuk dalam kategori sangat lebat.

"Curah hujan di Kota Batu pada 4 November 2021 berkategori sangat lebat dengan intensitas curah hujan mencapai 80,3 mm yang terjadi sekitar dua jam," kata Guswanto dalam keterangan resminya, Sabtu (6/11/2021).

"Analisis citra satelit dan radar cuaca menunjukkan adanya pertumbuhan awan hujan Cumulonimbus yang cukup intens dengan sebaran hujan potensi lebat hingga sangat lebat di wilayah Kota Batu," imbuhnya.

Potensi cuaca ekstrem ini sendiri telah diprediksi sejak dua hari sebelumnya. Informasi itu pun telah diperkuat dengan informasi peringatan dini sejak 1-2 jam sebelum kejadian.

Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan bahwa curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia bakal semakin meningkat di bulan November ini. Hal tersebut sejalan dengan menguatnya La Nina dan Monsun Asia.

"Hal tersebut berpotensi meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang dan angin kencang," jelasnya.

Untuk itu, ia mengatakan pihaknya terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Kesiapsiagaan berbagai pihak, kata Guswanto, sangat dibutuhkan untuk menghadapi, mengurangi risiko, dan sebisa mungkin mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir dari BPBD Kota Batu diketahui ada enam desa yang terdampak banjir bandang. Enam desa tersebut di antaranya Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumberbrantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, dan Desa Punten.

Sementara hingga 5 November 2021 pukul 24.00 WIB, enam orang yang sempat dilaporkan hilang telah berhasil diselamatkan. Namun ada enam korban juga yang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang hilang masih dalam pencarian.
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait