URnews

DANA Hadirkan 5 UMKM Milik Perempuan Asal Danau Toba

Eronika Dwi, Rabu, 21 April 2021 09.57 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
DANA Hadirkan 5 UMKM Milik Perempuan Asal Danau Toba
Image: DANA UMKM - Kerajinan Ulos R&R Craft. (Foto: DANA)

Jakarta - Saat ini, partisipasi perempuan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai lebih dari 50%, bahkan menduduki angka tertinggi di Asia Tenggara.

Jumlah ini ikut merepresentasikan tingginya minat dan potensi perempuan di bidang kewirausahaan serta kemampuannya dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu kemudian menginspirasi dompet digital, DANA menghadirkan kegiatan Beli Kreatif Toba selama sepekan pada Februari 2021 lalu.

Dalam kegiatan tersebut, DANA memilih lima perempuan pemilik usaha di Danau Toba untuk mendapat sorotan khusus dalam aplikasi DANA.

Hadirnya UMKM terpilih dari Danau Toba dalam aplikasi DANA juga merupakan apresiasi terhadap peran perempuan karena turut berkontribusi bagi pembangunan.

Bukan kebetulan, kelima UMKM yang terpilih ini diprakarsai dan dipimpin oleh perempuan. Ini menjadi bukti bahwa emansipasi dan partisipasi perempuan yang diperjuangkan RA Kartini semakin luas dan mencakup hampir semua sektor.  

Berikut kelima profil UMKM dari Danau Toba yang terpilih dan bisa dijelajahi lebih lanjut lewat dompet digital DANA.

1. Café Hollywood dan Sambal Andaliman

1618973483-DANA-UMKM---Cafe-Hollywood.jpgSumber: DANA UMKM - Cafe Hollywood. (Foto: DANA)

Café Hollywood Soposurung menyajikan ragam hidangan makanan nasional termasuk hidangan khas Toba, dengan menu andalan sop buntut dan sambal andaliman.

Tak hanya itu, Café Hollywood juga menjual Sambal Andaliman kemasan yang dapat menjadi buah tangan.

2. Kerajinan Ulos R&R Craft

1618973547-DANA-UMKM---Kerajinan-Ulos-R&R-Craft.jpgSumber: DANA UMKM - Kerajinan Ulos R&R Craft. (Foto: DANA)

Arti R&R 12B Craft diambil dari nama pemilik dan suaminya yang memiliki 12 bersaudara. Pilihan untuk mengembangkan bisnis kerajinan tangan didorong oleh potensi pariwisata Danau Toba yang begitu besar, terutama Ulos.

Pemilik akhirnya berfokus pada pembuatan produk kerajinan dari Ulos dan Batik Gorga Batak, namun terus diperbarui dengan berbagai model dan tren terkini agar dapat memikat masyarakat.

3. Saabaas Coffee Simalungun

1618973588-DANA-UMKM---Saabaas-Coffee-Simalungun.jpgSumber: DANA UMKM - Saabaas Coffee Simalungun. (Foto: DANA)

Saabas Coffee memproduksi kopi arabika langsung di rumah produksi kopi Sinaman II dengan tetap memperhatikan kualitas, cita rasa dan proses dari hulu hingga ke hilir.

Saabas Coffee berdiri sejak 2013 dengan izin P-IRT (510120002000324) dari Pemerintah Kabupaten Simalungun yang hingga saat ini tetap menjaga kearifan lokal dan cita rasa khas dari lahan pribadi dekat dengan perkebunan teh milik PTPN IV.

4. Sekka Craft

1618973619-DANA-UMKM---Sekka-Craft.jpgSumber: DANA UMKM - Sekka Craft. (Foto: DANA)

Sekka dalam Bahasa Batak artinya kain kecil yang dikenakan ibu-ibu (zaman dulu) sebagai pelengkap busana, seperti sapu tangan dan selendang kecil.

Sekka craft mengangkat Mandar Balige – kain, yang diperuntukkan untuk produk Mandar (Sarung) sejak tahun 1940 sebagai bahan utamanya.

Penggunaan kain Mandar Balige yang semakin sedikit dan terlupakan, mendorong pemilik usaha ini mengoptimalkan potensi Mandar Balige menjadi produk-produk souvenir kecil, meriah, terjangkau dan fungsional.

Mereka menawarkan produk, seperti topi, bandana, celana pendek, tas, dekorasi rumah dan berbagai produk lainnya.

5. Senandi Wood 

1618973648-DANA-UMKM---Senandi-Wood.jpgSumber: DANA UMKM - Senandi Wood. (Foto: DANA)

Kata Senandi berarti suara jiwa dalam bahasa Sansekerta menjadi pilihan yang diangkat kedua pemilik usaha sejak Juni 2020 ini.

Kedua perempuan pemilik bisnis ini sengaja mengangkat industri tersebut untuk membuktikan bahwa dunia kriya tidak hanya milik laki-laki, tetapi juga milik suara jiwa perempuan.

Peluang ini diangkat manakala kedua pemilik datang ke kafe di daerah Tanah Karo yang jarang menggunakan tatakan kayu.

Peluang ini makin besar mengingat di Sumatera tidak ada yang memproduksi tatakan secara massal. Sejauh ini, Senandi Wood memproduksi massal tatakan gelas, asbak, dan pot bunga.

Namun, mereka juga menerima pesanan sesuai permintaan pelanggan. Kayu yang digunakan bukan hasil illegal logging, tetapi kayu asli Tanah Karo yang bisa ditanam petani setempat.

Untuk menikmati langsung produk-produk UMKM terpilih dari Kawasan Danau Toba caranya cukup mudah. Pengguna dapat langsung mengakses aplikasi DANA dan mengklik banner yang mencantumkan nama kelima UMKM tersebut.

Pengguna akan diarahkan langsung ke kontak (WhatsApp) masing-masing UMKM.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait