URnews

Duh! Netizen Indonesia Dinilai Paling Tidak Sopan

Afid Ahman, Kamis, 25 Februari 2021 09.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Netizen Indonesia Dinilai Paling Tidak Sopan
Image: istimewa

Jakarta - Microsoft merilis laporan bertajuk 2020 Digital Civility Index (DCI) yang memuat tingkat kesopanan pengguna internet. Netizen Indonesia masuk dalam daftar, sayangnya dinilai paling tidak sopan.

Penilaian tersebut lantaran Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang diteliti oleh Microsoft. Makin miris posisi Indonesia jauh di bawah negara Asia Tenggara lainnya.

Negara kita hanya mendapatkan nilai 76, menurun 8 poin dari sebelumnya. Skor DCI untuk kaum remaja sebenarnya tidak mengalami perubahan, kondisi berbeda di kalangan dewasa yang merosot 16 poin.

Hoax dan penipuan menjadi risiko terbesar netizen di Tanah Air dengan kenaikan 13 persen. Kemudian ujaran kebencian naik 5 persen, sedangkan diskriminasi turun 2 persen.

Sebanyak 4 dari 10 responden menilai kesopanan lebih baik selama pandemi. Namun hampir 5 dari 10 orang mengaku terlibat dalam bullying dan 19 persen responden mengaku sebagai target.

Lantas netizen negara mana yang dianggap paling sopan? Ternyata Belanda, Negeri Kincir Angin ini berada di posisi pertama.

Kalau bicara Asia Tenggara, selain Indonesia ada tiga negara lain yang ikut dipantau. Negara yang dianggap netizennya paling sopan adalah Singapura. Posisinya berada nomor 4 secara global dengan skor 59.

Kemudian ada Malaysia yang berada di urutan 10 global dengan skor 63, diikuti Thailand di peringkat 19 dengan skor 69, serra Vietnam yang berada di peringkat 24 dengan skor 71.

Sedikit informasi terkait survei DCI digelar antara bulan April sampai Mei 2020, melibatkan 16 ribu responden yang terdiri dari kaum muda dan dewasa.

Studi tahunan kesopanan digital ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi positif secara online," terang Liz Thomas, Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific, Microsoft

Dalam survei ini menggunakan skor dari 0 sampai 100, makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi

Adapun risiko yang dimaksud meliputi hoax, ujaran kebencian, penipuan atau diskriminasi di dunia maya.

Selama pandemi, Microsoft mendapati 26 persen responden global menyatakan kesopanan online lebih baik karena netizen ingin membantu satu sama lain.

Hanya saja risiko hoax dan penipuan disebut meningkat 3 persen, ujaran kebencian naik 4 persen dan diskriminasi naik 5 persen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait