URnews

Harga Beras Naik, Jokowi: Penyebabnya Masih Dicari

Urbanasia, Rabu, 15 Maret 2023 15.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Harga Beras Naik, Jokowi: Penyebabnya Masih Dicari
Image: Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan bagi perwira tinggi Polri (Foto: Setkab)

Jakarta - Harga beras di sejumlah daerah terpantau mengalami kenaikan. Berdasarkan harga baru yang dipatok Badan Pangan Nasional 11 Maret lalu, harga beras naik sekitar Rp 800-2.000.

Kenaikan harga beras ini cukup mengejutkan. Pasalnya, kenaikan harga terjadi ketika sedang musim panen raya.

Rupanya, Presiden Joko Widodo juga merasakan keheranan yang sama. Menurutnya, panen raya harusnya membuat harga turun karena suplai yang melimpah.

Oleh karenanya, eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku pemerintah pusat saat ini sedang mencari tahu penyebab kenaikan harga beras.

“Kita lihat masih panen raya, logikanya panen raya suplai banyak. Mestinya harga turun. Lha ini kok ndak? Ini yang baru kita cari,” kata Jokowi kepada wartawan, Rabu (15/3/2023).

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, rata-rata nasional harga beras medium mencapai Rp 11.800 per kg pada Selasa (14/3/2023).

Sementara rata-rata nasional harga beras premium mencapai Rp13.700 per kg atau menjadi rekor tertinggi selama lima tahun terakhir.

Jokowi mengatakan, kondisi ini membuat dilema. Di satu sisi petani senang, namun di sisi lain masyarakat selaku konsumen akan mengeluh dengan naiknya harga.

“Saya kira keseimbangan itu yang ingin kita jaga," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengakua kesulitan untuk menyeimbangkan harga agar gabah di petani baik dan wajar.

"Harga beras di pedagang baik dan wajar dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar, yang sulit di situ," ungkapnya.

Terkait menurunkan harga beras, Jokowi pun mengungkap cara mudah melalui impor beras. Dengan impor beras, kata dia, harga dipastikan akan turun.

“Tapi yang kita lakukan sekarang menjaga keseimbangan itu. Kalau dilihat memang suplai kurang, menyebabkan harga tinggi yang permanen, ya pasti impor akan masuk," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait