URnews

Kronologi Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Diajak Motoran demi Nonton Bola

Fitri Nursaniyah, Minggu, 7 Agustus 2022 10.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kronologi Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Diajak Motoran demi Nonton Bola
Image: Ilustrasi bayi. (Pixabay)

Jakarta - Kabar duka datang dari seorang ayah penggemar klub Persebaya Surabaya, bayinya yang baru berusia 6 bulan meninggal dunia usai diajak motoran dari Tegal ke Surabaya demi nonton bola. 

Kisah bayi malang ini viral di media sosial. Sang ayah yang secara terang-terangan mengaku salah karena mengajak anak bayinya motoran pun kini jadi bulan-bulanan netizen. 

Berdasarkan twit sang ayah di akun @jungkangFamily pada (3/8/2022) lalu, bayinya yang baru berusia 6 bulan itu sempat batuk-batuk dan sesak napas usai menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam menggunakan sepeda motor di malam hari.

Berikut rangkuman Urbanasia terkait meninggalnya bayi 6 bulan setelah diajak motoran Tegal-Surabaya demi nonton bola:

Ayah sang bayi, lewat utasnya di Twitter, bercerita bahwa ia, istri, dan anaknya berangkat dari Tegal pada Sabtu pukul 17.38 WIB. Mereka memakai sepeda motor untuk pergi ke Surabaya.

Keluarga kecil itu pun tiba di tempat tujuan pada Minggu pukul 7.15 WIB.

"Awal kami sekeluarga motoran dgn penuh antusias menyambut laga home perdana," tulisnya.

Selanjutnya setelah tiba di Surabaya, bayi 6 bulan itu menunjukkan gejala tak biasa seperti batuk-batuk dan sesak napas.

"Anak sy batuk2 semacam ada dahak, nafas agak sesak. Kemudian dibawa ke RS Ewa Pangalinga daerah Gn Sari," tulisnya. 

Sayangnya, meski sudah dibawa ke rumah sakit, bayi itu tidak mendapat tindakan maksimal karena kurangnya fasilitas kesehatan. Akhirnya bayi itu pun dirujuk ke RSAL Surabaya.

Menurut sang ayah, dia kesulitan mendapatkan akses ambulans sehingga terpaksa kembali membawa anaknya menggunakan sepeda motor.

"Di sini awal malapetaka, karena mengeluarkan ambulance itu susah meski judulnya kami pasien rujukan. Akhirnya kami bawa sendiri dgn motor kena lampu merah di depan DTC Wonokromo dan kepalang sempur lewat di wonokromo juga," tulisnya.

"Hingg akhirnya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, meski dokter di RSAL sudah berusaha maksimal," tuturnya.

Dia pun berpesan agar orang lain tidak melakukan hal sama dengan membawa anaknya motoran malam hari demi menonton pertandingan sepak bola.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait