URnews

Kunci Lawe Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Nivita Saldyni, Rabu, 23 Juni 2021 18.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kunci Lawe Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19
Image: Produk Lawe Indonesia (Lawe Indonesia)

Jakarta – Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat besar kepada berbagai sektor usaha. Berbagai sektor usaha yang ada mengalami kemerosotan yang cukup besar, seperti halnya yang dialami Lawe Indonesia.

Community social enterprise asal Yogyakarta yang bergerak di bidang pengembangan produk kain tenun lurik ini juga ternyata menghadapi tantangan yang cukup besar sejak virus Corona mulai mewabah di Indonesia pada awal 2020, guys. Hal ini diungkapkan oleh Fitria Werdiningsih, Marketing and Communication Manager Lawe dalam URwealth ‘Mendulang Rupiah dari Kain Lurik’ di Instagram Live Urbanasia, Rabu (23/6/2021).

“Pandemi turunnya banyak, sampai 45 persen kalau kami. Itu besar sekali,” kata Fitria kepada Urbanasia.

“Kalau pandemi, kami yang memposisikan as a gift from Indonesia, sebagai produk untuk coorporate atau company merchandising, acara itu kan semua nggak ada ya. Nggak ada meeting, kawinan juga terbatas. Biasanya souvenir (untuk pernikahan) 800 – 1.000, sekarang juga nggak ada. Seminar yang mungkin angkanya ratusan itu nggak ada, turis gak ada. Padahal biasanya penjualan terbesar ada di bandara,” cerita Fitria lebih lanjut.

Belum lagi jauh hari sebelum virus Corona mewabah di Indonesia, Lawe sempat menyiapkan stok yang cukup banyak untuk persiapan pameran besar di awal 2020. Namun ternyata semua acara dibatasi dan stok akhirnya menumpuk di gudang.

Namun hal itu tak membuat Lawe lantas berputus asa dan berdiam diri. Fitira mengaku ia dan tim langsung mencoba banting setir dan mengeksplorasi barang-barang lain yang bisa dikreasikan dengan kain tenun Lurik dan sebelumnya belum ada di Lawe. Misalnya saja seperti masker yang saat ini sangat kita butuhkan.

1624787273-Lawe-Indonesia-1.jpegSumber: Produk Lawe Indonesia (Lawe Indonesia)

“Kami banting setir, kami coba cari apa sih yang bisa diadaptasi di masa yang sekarang. Mungkin kemarin kaya masker, tapi sekarang juga hampir semua orang mengerjakan itu. Kami coba geser deh, desainnya,” ungkapnya.

Sementara untuk menghabiskan stok yang ada, Fitria mengaku pihaknya mencoba berbagai cara. Mulai dari menawarkan paket khusus, diskon, dan promo-promo lainnya. Bahkan Lawe juga beradaptasi dengan mengurangi jam operasional mereka. Misalnya jam kerja yang dipendekkan hingga pengaturan work from office yang bergiliran. Beruntung, cara tersebut berhasil dan kini Lawe bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada.

 “Sudah mulai menggeliat sih ya kalau sekarang. Mungkin kalau company misalnya pesan masker itu sudah dalam bentuk ratusan, mau untuk kit atau seragam di kantornya. Sudah mulai agak lega. Ok fine, Corona akan tetap bersama dengan kita dan nggak tahu sampai kapan, ya kita yang beradaptasi,” kata Fitria.

1624787257-Lawe-Indonesia-2.jpegSumber: Produk Lawe Indonesia (Lawe Indonesia)

Sehingga menurutnya kunci terpenting untuk bisa bertahan di tengah badai ini adalah dengan beradaptasi. Termasuk mencoba mengolah apa yang kita miliki dan menyesuaikannya dengan keadaan yang ada.

“Kalau aku, menjadi adaptif dengan keadaan. Apa yang bisa di-adjust di lembaga temen-teman atau apa yang kita punya, kalau yang kami punya kan Alhamdulillah kami punya stok yang melimpah di awal pandemi. Jadi tanpa produksi pun kami masih bisa mendapatkan cash, ‘ulur napas’ dengan stok yang ada,” terangnya.

Adaptif juga bisa dilakukan dengan mencoba untuk menjual produk-produk baru yang saat ini dibutuhkan pasar, seperti misalnya masker. Selain itu tak ketinggalan, beradaptasi dengan penjualan lewat online.

“Being to be adaptive. Menjadi adaptif menurutku salah satu kunci di tengah pandemi yang ngeri-ngeri sedap ini,” pungkas Fitria.

Nah, menariknya di akhir sesi Fitria mengungkapkan bahwa pihaknya juga membuka kesempatan untuk pecinta Lawe turut menjadi reseller mereka loh. Kamu juga bisa kok bergabung, tinggal hubungi aja mereka di Instagram @laweindonesia untuk cari tahu informasi lengkapnya ya!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait