URnews

Menkeu: Perempuan Merasakan Dampak Ekonomi Akibat COVID-19

Anisa Kurniasih, Selasa, 9 Maret 2021 11.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menkeu: Perempuan Merasakan Dampak Ekonomi Akibat COVID-19
Image: Menteri Keuangan Sri Mulyani. (djpb.kemenkeu.go.id)

Jakarta - Pandemi COVID-19 mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama bagi perempuan. Pasalnya, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, kondisi ini sangat berkaitan dengan aktivitas perekonomian yang menyangkut penyelenggaraan kegiatan rumah tangga.

Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam Diskusi Panel Women's World Banking Virtual Conference ‘Call to Action: Reaching Financial Equality For Women’, Senin (8/3/2021).

“Jadi kami memberikan dukungan bantuan dari Pemerintah karena kami tahu bahwa virus corona tidak hanya mempengaruhi aktivitas ekonomi, namun juga menciptakan beban yang sangat besar di tingkat rumah tangga dan itu berarti perempuan akan memikul sebagian besar beban itu,” jelasnya, Senin (8/3/2021).

Sri Mulyani menjelaskan, bahkan sebelum COVID-19, perempuan juga memiliki kondisi yang tidak mudah dalam hal akses keuangan, guys.

Mereka jauh lebih sulit untuk mengakses permodalan baik terutama dari perbankan atau lembaga keuangan formal dan juga kurang melek finansial apalagi jika digabungkan dengan teknologi digital .

“Jadi ketika kita semua mengerti bahwa dengan COVID-19 dan kendala untuk berinteraksi secara fisik, maka Anda harus go digital maka ini menjadi tantangan yang semakin meningkat bagi seorang wanita,” kata dia.

Ia menuturkan jika pihaknya akan benar-benar membantu perempuan agar mereka dapat memiliki akses permodalan, pemahaman literasi keuangan dan memiliki keterampilan untuk memahami aplikasi digital dan kemudian mereka akan dapat menggunakannya. 

“Saya pikir ini semua adalah tantangan yang kami hadapi,” sambung Menkeu.

Sri Mulyani menambahkan, Pemerintah juga berupaya sebaik mungkin untuk memulihkan perekonomian di antaranya dengan cara mempermudah akses kepada perbankan.

Selain itu juga memberikan akses modal atau restrukturisasi pinjaman termasuk subsidi bunga, memberikan bantuan kepada usaha ultra-mikro dan usaha kecil menengah, serta memperkenalkan literasi keuangan serta pemahaman tentang aplikasi digital.

“Begitu pula dengan aktivitas ekonomi, sehingga banyak aktivitas yang harus berubah kepada platform digital. Jadi bagi kami ini adalah kesempatan yang sangat penting bagaimana mengonversi beberapa program sosial, yang masih konvensional menjadi digitalisasi,” tuturnya.

Menurutnya, teknologi digital berlaku tidak hanya untuk perlindungan sosial. 

“Namun kami juga mendukung langsung banyak usaha kecil menengah, yang banyak dimiliki oleh perempuan dan justru mayoritas tenaga kerja mereka adalah perempuan. Jadi ini sangat penting,” tutup Menkeu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait