Nikel Melimpah, Menperin Sebut Produksi Mobil Listrik Jadi Prioritas

Surabaya - Perkembangan mobil listrik memang tengah jadi perhatian di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bahkan memberikan komentar cukup pedas saat ditanya soal isu tersebut di perhelatan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2021, Kamis (9/12/2021).
"Mobil listrik itu menjadi prioritas kita karena kita punya nikel yang banyak sekali. Resource nikelnya (Indonesia) banyak sehingga basis untuk membuat baterainya kuat sekali," kata Agus setelah mampir ke sejumlah stan di GIIAS Surabaya 2021, Kamis (9/12/2021).
"Jadi sayang dan bodoh kalau Indonesia tidak mengembangkan mobil listrik," tegasnya.
Terlebih, kata Agus, pemerintah lewat masing-masing kementerian sudah menyiapkan ekosistem mobil listrik itu sendiri. Termasuk mempersiapkan salah satu infrastukturnya, yaitu stasiun pengecasan mobil listrik.
“Ekosistemnya sudah kami siapkan, masing-masing kementerian punya tanggung jawabnya. Kalau kami (Kemenperin) bertanggung jawab di sektor produksinya. Ada kementerian lain yang mempersiapkan infrastukturnya,” kata Agus.
Sumber: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) saat mengunjungi stan ITS Automotive Team di GIIAS Surabaya, Kamis (9/12/2021). (Dok. Kemenperin)
“Konsep besar dari kami ini adalah yang disebut dengan green mobility. Jadi ini untuk menjawab kesepakatan dunia dan kesepakatan global dalam menekan emisi karbon," jelasnya lebih lanjut.
Untuk itu ia mengatakan bahwa pemerintah memperbolehkan industri otomotif Tanah Air untuk menggunakan teknologi apa pun dalam mengembangkan mobil ramah lingkungannya. Baik itu elektrik, hybrid, atau pun yang lainnya.
“Seperti adik-adik dari ITS (yang tampil di GIIAS Surabaya) sudah mengembangkan mobil kendaraan berbasis hidrogen," ungkapnya.
Untuk itu menurutnya masyarakat harus percaya bahwa teknologi terus berkembang. Sebab teknologi akan menyesuaikan kebutuhan pasar, termasuk pengurangan emisi gas buangan.
“Nah electric vehicle itu bagian dari upaya kami untuk mengurangi emisi. Tapi menjadi prioritas karena sumber nikel kita banyak sehingga produksi secara end to end untuk menghasilkan mobil itu bisa kita lakukan secara mandiri di dalam negeri,” pungkas Agus.