Perang Masih Berkecamuk, Lebih dari 2,8 Juta Jiwa Penduduk Ukraina Mengungsi

Jakarta - Jumlah pengungsi Ukraina akibat konflik Rusia-Ukraina terus bertambah. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan, lebih dari 2,8 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga hingga Senin (14/3/2022) waktu setempat.
"Orang-orang terus melarikan diri dari perang di Ukraina setiap menit. Sampai hari ini, lebih dari 2,8 juta orang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga," cuit IOM, seperti dikutip Urbanasia pada Selasa (15/3/2022).
"Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan," sambungnya.
Berdasarkan data Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), hingga 13 Maret 2022, tercatat 2.824.784 orang telah meninggalkan Ukraina. Mereka mengungsi ke beberapa negara tetangga, Urbanreaders.
Pengungsi Ukraina sebagian besar memilih mengungsi ke Polandia yang jumlahnya mencapai 1,7 juta jiwa hingga Minggu (13/3/2022).
Selain itu, mereka juga mengungsi ke Rumania sebanyak 412.000 jiwa, ke Moldova 330.000 jiwa, ke Hungaria 255.000 jiwa, Slovakia 205.000 jiwa, dan Belarusia sebanya 1.200 jiwa.
Melansir CNN, pengungsi Ukraina juga tersebar di beberapa negara Eropa lainnya. Data hingga Rabu (9/3/2022), sekitar 4.000 pengungsi tiba di Portugal, 3.500 pengungsi di Swedia, 24.000 pengungsi di Italia, dan 3.800 pengungsi tiba di Kroasia.
Kemudian pada Kamis (10/3/2022), hampir 3.000 pengungsi Ukraina telah masuk Siprus, 2.600 pengungsi Ukraina di Belanda, dan sekitar 7.200 tiba di Prancis. Sementara di Spanyol, ada 1.000 pengungsi Ukraina yang meminta pertolongan hingga Jumat (11/3/2022).
Kemudian pada Minggu (13/3/2022) tercatat lebih dari 150.000 pengungsi Ukraina telah tiba di Jerman, 1.500 pengungsi di Denmark, 12.000 pengungsi di Lithuania, dan di Irlandia ada sekitar 5.500 pengungsi Ukraina.
Sebagian besar pengungsi yang melarikan diri sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 itu adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut UNHCR, jumlah pengungsi akan terus bertambah, bahkan jumlahnya diperkirakan akan mencapai 4 juta orang jika perang terus berlangsung.