URnews

Presiden Korsel: Hanya Cina yang Bisa Ubah Perilaku Korut

Shelly Lisdya, Selasa, 29 November 2022 13.08 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presiden Korsel: Hanya Cina yang Bisa Ubah Perilaku Korut
Image: Ilustrasi - Korut lakukan uji coba peluncuran rudal pada 5 Januari 2022 (KCNA via ANTARA).

Jakarta - Korea Utara dilaporkan cukup sering melakukan uji coba rudal di wilayahnya. Bagi sebagian negara, sikap dan perilaku Korea Utara itu dianggap provokatif dan membuat Kawasan Semenanjung Korea memanas, terlebih negara itu masih mengembangkan teknologi nuklir. 

Menurut Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, salah satu negara yang bisa mengubah sikap Korea Utara adalah Cina. Kata dia, Cina juga memiliki tanggung jawab itu mengingat Beijing termasuk anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Yang pasti China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Korea Utara, dan China memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam proses tersebut. Terserah Beijing untuk memutuskan apakah akan menggunakan pengaruh itu untuk perdamaian dan stabilitas", kata Yoon melansir Yonhap, Selasa (29/11/2022).

Yoon menambahkan, sikap Korea Utara menimbulkan peningkatan pengeluaran pertahanan di negara-negara di sekitar kawasan, termasuk Jepang.

Sikap Korea Utara, kata dia, juga berpengaruh pada meningkatnya penempatan pesawat tempur dan kapal Amerika Serikat di sekitar Kawasan.

"Ini kepentingan China untuk melakukan ‘upaya terbaik’ untuk membujuk Korea Utara melakukan denuklirisasi," katanya.

Tahun 2022 tercatat sebagai tahun dengan uji coba rudal terbanyak oleh Korea Utara. Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi negara itu juga berniat memiliki kekuatan nuklir paling kuat di dunia.

Atas pernyataan itu, pejabat militer di Korea Selatan dan Amerika Serikat percaya bahwa Pyongyang bersiap melanjutkan uji coba bom nuklir yang telah dilakukan pada 2017 silam.

Hal ini turut mendorong sejumlah pertemuan pemimpi dunia, termasuk di KTT G20 Bali. Dalam kesempatan itu, Yoon menekan Presiden Cina Xi Jinping agar berbuat lebih banyak dalam mengendalikan provokasi nuklir Korea Utara.

Namun, hal itu direspons sebaliknya oleh Xi Jinping yang mendesak Seoul untuk meningkatkan hubungan dengan Pyongyang.

Cina merupakan negara yang getol membela Korea Utara pada Perang Korea 1950-1953 silam. Sejak saat itu, Beijing juga memberikan dukungan ekonomi dan diplomatik untuk Korea Utara.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait