URnews

Korut Tembakan Rudal ke Arah Jepang, Kishida: Saya Sangat Mengutuknya

Elya Berliana Prastiti, Selasa, 4 Oktober 2022 11.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korut Tembakan Rudal ke Arah Jepang, Kishida: Saya Sangat Mengutuknya
Image: Ilustrasi - PM Jepang, Fumio Kishida. (Instagram @fumio_kishida)

Jakarta - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik ke arah Jepang untuk pertama kalinya sejak 2017. Uji coba yang dilakukan pada Selasa (4/10/22) ini untuk menyerang target utama di sekutu regional AS.

Kantor Perdana Menteri (PM) Jepang mengatakan setidaknya satu rudal yang telah ditembakkan dari Korea Utara terbang melewati di atas wilayah Jepang dan mendarat di Samudera Pasifik.

Penembakan rudal tersebut membuat pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan "J-Alert" kepada warga di wilayah timur laut untuk berlindung dan mengungsi ke gedung-gedung terdekat.

Selain itu, kereta api juga dihentikan beroperasi sementara di wilayah Hokkaido dan Aomori Jepang.

“Penembakan itu adalah tindakan yang sembrono menyusul serangkaian peluncuran rudal baru-baru ini. Saya sangat mengutuknya,” kata PM Jepang, Fumio Kishida kepada wartawan.

Namun, Tokyo tidak mengambil tindakan apapun untuk menembak rudal tersebut. Menteri pertahanan Yasukazu Hamada juga mengatakan bahwa Jepang tidak akan mengesampingkan opsi apapun, termasuk serangan balik.

Hanya saja, Jepang akan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi peluncuran rudal yang berulang kali dari Korea Utara.

“Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan dan komunitas internasional dan menimbulkan tantangan serius bagi seluruh komunitas internasional termasuk Jepang,” jelas juru bicara Pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.

Diketahui, Korea Utara telah melakukan uji coba sekitar 40 rudal di sekitar 20 acara peluncuran yang berbeda tahun ini. Presiden Korea Utara, Kim Jong Un juga berjanji untuk memperluas persenjataan nuklirnya dan menolak kembali ke diplomasi nuklir dengan Amerika Serikat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait