URnews

Resmikan Kampung Jahit Nusantara, Eri Cahyadi: Bangkitkan Ekonomi Rakyat

Nivita Saldyni, Selasa, 14 Juni 2022 19.01 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Resmikan Kampung Jahit Nusantara, Eri Cahyadi: Bangkitkan Ekonomi Rakyat
Image: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (berbaju putih) di sela peresmian Kampung Jahit Nusantara, Selasa (14/6/2022). (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi baru saja meresmikan Kampung Jahit Nusantara yang berlokasi di RW 10 Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Selasa (14/6/2022). Dengan adanya Kampung Jahit Nusantara, Eri pastikan kualitas produk buatan UMKM jahit Surabaya tidak kalah oke dari buatan luar negeri maupun pabrik.

"Produk ini nantinya kan bukan hanya Pemkot Surabaya saja yang order, akan tetapi ada pula perusahaan-perusahaan swasta yang nantinya akan kita arahkan ke teman-teman penjahit ini. Nah, di situ lah tugas wali kota, kepala PD, camat dan lurah, sebagai marketingnya," ujarnya di Surabaya, Selasa (14/6/2022).

Oleh karena itu, wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu mengimbau jajarannya untuk menggunakan produk lokal UMKM Surabaya. Tak ketinggalan, ia juga ajak warga Surabaya untuk saling bergotong royong dalam membangun dan mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya dengan menggunakan produk lokal.

“Ojok njahitno nang panggon liyane lek pengen nggawe seragam (Jangan jahit di tempat lain kalau ingin membuat seragam). Jangan beli sepatu di tempat lain, kami bisa memberikan barang dengan kualitas yang sama dan harga yang sama," ungkapnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan, rencananya Pemkot Surabaya bakal mengalokasikan Rp 3 triliun dana APBD untuk pemberdayaan UMKM. Harapannya, warga bisa bangkit secara mandiri dan mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan dengan cara gotong royong menggunakan dana APBD tersebut.

"Nanti dibagi, apa saja UMKM-nya. Yang mengerjakan paving siapa, baju seragam siapa, sepatu dan sebagainya. Ayo ambil dan gunakan uang APBD ini karena itu uang rakyat. Seperti hari ini, kita diberikan contoh di Kecamatan Tandes dengan adanya Kampung Jahit Nusantara, ayo kita bangkitkan ekonomi kerakyatan," terang Eri.

Pada kesempatan yang sama, Camat Tandes Ahmad Yardo Wifaqo menyebut bakal ada pelatihan-pelatihan yang digelar di Kampung Jahit Nusantara untuk meningkatkan skil bagi para pegiat UMKM lain. Sehingga nantinya bukan hanya ada UMKM jahit, namun lahir pula lini usaha lainnya di kawasan Kecamatan Tandes.

"Nanti kedepannya bisa ada UMKM sablon, bordir, menjahit jaket, tas dan sepatu. Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja untuk pendampingan berikutnya," ujar Yardo.

Sebagai informasi, Kampung Jahit Nusantara sebenarnya sudah ada  sejak tahun 2020. Kampung ini digagas oleh warga setempat bernama Achmad Miftachul Arif.

Achmad mengaku keberadaan kampung ini tak lepas dari adanya pemangkasan pegawai swasta saat pandemi COVID-19 muncul. Dari sana, warga eks pegawai pabrik yang dirumahkan akhirnya bangkit dengan memproduksi hazmat untuk tenaga kesehatan.

Sejak saat itu produk di kampung ini terus berkembang. Diantaranya seragam sekolah, perkantoran dan banyak lagi lainnya.

"Semenjak itu lah bibit Kampung Jahit Nusantara berkembang, kini sudah punya mesin jahit sendiri-sendiri dan sudah tidak lagi yang ingin menjadi pegawai pabrik. Namun mereka memilih untuk mandiri sebagai pengusaha," ujar Achmad.

Hingga saat ini, sudah terdapat 31 penjahit di sana yang 16 di antaranya merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diserap sebagai pelaku UMKM jahit. Bahkan jumlahnya juga bakal bertambah sebab masih ada yang masih dalam tahap pendaftaran.

“Total penjahit yang ada di rumah-rumah warga ada 31 orang penjahit dan 80 orang sisanya masih dalam tahap pendaftaran," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait