URnews

Update Korban Semeru: 46 Orang Meninggal, 9 Belum Ditemukan

Elga Nurmutia, Minggu, 12 Desember 2021 15.02 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Update Korban Semeru: 46 Orang Meninggal, 9 Belum Ditemukan
Image: Kondisi Gunung Semeru (ANTARA FOTO/Seno/hp)

Jakarta -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengabarkan per hari Sabtu (11/12/2021), pukul 18.00 WIB, sebanyak 46 orang meninggal akibat erupsi Semeru.

"Dampak korban jiwa lainnya, 9 jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," ujar Plt. Kepala Pusa Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui siaran persnya, Sabtu (11/12/2021).

Sementara itu, pendataan warga yang mengungsi kemarin, berjumlah 9.118 jiwa. Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya. Dari total angka tersebut, jumlah penyintas laki-laki 4.435 jiwa dan 4.683 jiwa. Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dibantu para relawan membantu untuk penguatan pendataan di lapangan sehingga data terpilah, khususnya kelompok rentan, dapat terdata dengan lebih baik.

Lalu, Tim SAR yang berasal dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan warga ini terbagi menjadi 4 grup. Tiga grup fokus pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga untuk evakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.

Abdul menjelaskan grup pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan, grup dua di daerah tambang Pasir H. Satuhan dan grup ketiga di Dusun Keboneli dan Kampung Renteng.

Bahkan, Abdul juga mengaku kondisi cuaca hujan ada kalanya menghambat proses pencarian korban yang hilang. Basarnas juga menekankan pada keamanan dan keselamatan responder yang bekerja di lapangan. Para responder sebelum melakukan operasi di lapangan terlebih dahulu mendapatkan briefing keamanan dan keselamatan.

1638927230-posko-semeru.jpegSumber: Posko yang didirikan oleh BNPB, BPBD, Kementerian dan Lembaga setempat untuk mendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru. (Dok. BPBD Provinsi Jawa Timur)

Selain itu, para penyintas tersebar di 115 titik pos pengungsian, di antaranya terpusat di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538) dan Pronojiwo 4 titik (1.056).

Sebanyak 94 titik lain tersebar di Kabupaten Lumajang, di antaranya Sukodono 10 titik (334 jiwa), Sumbersuko 8 titik (312), Lumajang 12 titik (380), Yosowilangun 4 titik (70), Pasrujambe 2 titik (197), Randuagung 9 titik (52), Senduro 7 titik (131), Tekung 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90), Kunir 5 titik (171), Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) dan Rowokangkung 5 titik (60).

Sedangkan warga mengungsi di luar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).

Menurut keterangan pihak BNPB, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang berada di bawah koordinasi Basarnas memfokuskan pencarian di tiga sektor.

1638701916-IMG-20211205-WA0012.jpgSumber: Dampak erupsi Gunung Semeru, warga mengungsi. (Istimewa)

Bukan hanya itu, dalam upaya penanganan darurat ini, pemerintah daerah juga mengaktivasi pos komando (posko) yang berlokasi di Kecamatan Pasirian. Posko Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru didukung dua Pos Sub Satgas I (Lumajang) yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

Abdul juga menegaskan pos logistik dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang.

"Masih di bawah kendali Posko, pos logistik bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro," jelasnya.

Selanjutnya, pada operasi pencarian dan pertolongan, Posko juga mengutamakan pelayanan kepada warga terdampak serta pemulihan sarana dan prasarana yang terdampak abu vulkanik.

"Pada upaya pelayanan warga, Posko utama tanggap darurat di Lumajang membuka pusat layanan atau call center di nomor 081234570077," imbuhnya.

Hal tersebut diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkan bantuan.

"Sehingga ini diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkan dukungan pelayanan selama masa tanggap darurat hingga 17 Desember 2021," pungkasnya.
 
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait