URnews

Panglima TNI Yudo Margono Bakal Kunjungi 3 Daerah Rawan Konflik

Maulidya Q, Selasa, 20 Desember 2022 18.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Panglima TNI Yudo Margono Bakal Kunjungi 3 Daerah Rawan Konflik
Image: Laksamana Yudo Margono (Foto: AntaraNews)

Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan memaksimalkan kekuatan darat, laut, dan udara untuk pengamanan perbatasan di darat dan laut guna menghindari konflik dengan negara tetangga.

"Untuk langkah pertama, tentunya daerah rawan strategis yang perlu kita kunjungi mulai dari Papua, Laut Natuna kemudian juga di Aceh, menjadi prioritas," kata Yudo usai upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022), mengutip ANTARA.

Yudo menjelaskan bahwa ia bukan tidak mau mengunjungi daerah lain, namun yang menjadi prioritas adalah daerah rawan konflik.

Menurutnya, status Papua belum termasuk daerah operasi militer meskipun terdapat kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Saya kira sampai saat ini masih dikategorikan sebagai tindak pidana pelanggaran hukum kriminal. Sehingga masih kewenangan Polri, tapi kita tetap membantu penegakan hukum pidana. Menurut saya belum sampai taraf (daerah operasi militer) itu. Tapi nanti saya rapatkan dulu dengan komandan-komandan satuan. Tentunya keadaan darurat yang menentukan atas (pemerintah). Saya kira dengan eskalasi sekarang, masih taraf kriminal," paparnya.

Yudo menyebut setidaknya ada 12 perbatasan negara Indonesia yang rawan, 10 di antaranya merupakan perbatasan laut dan 2 lainnya merupakan perbatasan darat.

Dari berbagai titik kerawanan tersebut, TNI sudah melaksanakan diplomasi pada perbatasan darat. Namun, perbatasan laut Natuna merupakan yang paling sulit.

Tapi memang tidak mudah, perbatasan itu tidak dalam waktu satu atau dua tahun. Perbatasan di Natuna itu sudah 14 kali, dari tahun 1973 tidak selesai. Artinya tidak gampang, sehingga kita tetap melaksanakan kerja sama, diplomasi untuk antisipasi terjadinya itu (konflik)," ungkap Yudo.

Tetapi, ia melanjutkan, TNI akan terus melakukan upaya diplomasi dengan negara tetangga agar tidak terjadi konflik. Selain itu, ia akan memaksimalkan tiga matra TNI dalam melakukan pengamanan.

“Tentunya perbatasan ini perlu kita laksanakan 'deploying' kekuatan, baik patroli secara intensif, juga menjadi perhatian kita bersama. Sehingga kerawanan nya di mulai dari itu. Kita tidak berharap terjadinya itu, tapi kita tetap siap antisipasi segala yang terjadi. Tentunya kekuatan darat, laut, udara, kita jaga profesionalisme tadi, kemudian alutsista selalu stand by. Kita juga tidak lepas dari latihan, supaya selalu terjaga kesiapsiagaan operasionalnya," jelas Yudo.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait